Jelaskan Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa
Istilah apresiasi berasal dari kata Latin, yaitu 'appretiatus' yang merupakan bentuk past participle, yang artinya 'to value at price' atau penilaian pada harga. Sementara dalam bahasa Inggris disebut 'appreciation' yang artinya penghargaan dan pengertian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, apresiasi memiliki arti kesadaran terhadap nilai seni dan budaya, dan juga penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. Kegiatan apresiasi seni merupakan suatu proses sadar yang dilakukan seseorang dalam memahami dan menghadapi suatu karya seni. Sementara kegiatan mengapresiasi adalah sebuah proses untuk menafsirkan makna yang terkandung dalam suatu karya seni.
Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa
Kegiatan apresiasi karya seni rupa atau mengapresiasi karya seni rupa dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil karya seni rupa dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Hal ini ditegaskan oleh Soedarso (1990:77) bahwa apresiasi adalah “mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.
Pengertian Apresiasi karya seni rupa adalah kemampuan seseorang untuk menghargai dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya seni rupa. Hal ini meliputi pemahaman tentang teknik, nilai estetika, dan makna yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karyanya. Dalam konteks seni rupa, apresiasi bisa mencakup cara melihat, memahami, dan menikmati karya seni, serta mengevaluasi kualitas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dalam praktiknya, apresiasi karya seni rupa melibatkan kemampuan untuk memperhatikan detail dan karakteristik yang membuat sebuah karya seni rupa unik dan berbeda dari karya seni rupa lainnya. Apresiasi juga melibatkan kemampuan untuk menafsirkan pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karyanya.
Apresiasi karya seni rupa bisa menjadi cara untuk memperkaya pengalaman kita tentang seni dan membantu kita untuk lebih menghargai keindahan dan kompleksitas dari karya seni rupa. Apresiasi juga bisa membantu kita untuk lebih memahami nilai-nilai sosial, budaya, dan sejarah yang terkandung dalam karya seni rupa, serta memberikan perspektif baru tentang dunia sekitar kita.
Fungsi dari kegiatan apresiasi merupakan bagian dari sarana penilaian, penikmatan, empati, edukasi, hiburan, serta mengembangkan kemampuan manusia dalam beberapa hal. Adapun bentuk implementasi dari kegiatan apresiasi seni tersebut berbeda-beda tergantung tiap individu yang menikmatinya. Hal ini karena karakter dan kesukaan masing-masing setiap individu berbeda. Pada intinya apresiasi terhadap karya seni rupa bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap karya-karya seni rupa yang telah diciptakan. Sehingga apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh para pegiat seni dapat terbayar lunas lantaran dapat tersalur pada para penikmatnya.
Kegiatan Apresiasi Seni Rupa
Menurut Albert R. Candler dalam aktivitas apresiasi adalah seorang penghayat melaksanakan aktivitas pencarian pengalaman estetis, sehingga motivasi yang timbul adalah motivasi pengalaman estetis (berupa kepuasan kontemplatif dan intuitif).
1. Jenis-Jenis Apresiasi
Kegiatan apresiasi seni merupakan kegiatan yang dapat dibilang istimewa, karena kegiatan ini dapat memberikan kesan dalam melihat dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dalam sebuah karya seni. Jenis-jenis kegiatan apresiasi terbentuk dari 2 kemungkinan, yaitu afektif dan kreatif.
- Proses apresiasi afektif, terjadi karena pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas.
- Proses apresiasi kreatif, terjadi karena ketika mengamati karya seni pengamat seni sadar dalam menghayati dan menilai menggunakan aspek logika untuk menentukan nilai suatu karya seni.
2. Tingkatan Apresiasi Seni
Dalam apresiasi seni terdapat tingkatan yang memberikan gambaran mengenai seni. Secara umum, tingkatan apresiasi tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
- Apresiasi empatik, merupakan kegiatan menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat diterima secara indera saja.
- Apresiasi estetis, merupakan kegiatan menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan mendalam dan penghayatan.
- Apresiasi kritik, merupakan kegiatan menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan tafsiran, analisis, deskripsi, klasifikasi, evaluasi, dan penghargaan.
3. Aspek Apresiasi
Berikut beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai atau mengapresiasi sebuah karya. Aspek-aspek atau ukuran penilaian tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Aspek Tema Permasalahan
Tema yang dapat diangkat oleh seniman dalam karyanya memiliki cakupan sangat luas. Sehingga banyak seniman dalam memilih tema dibatasi sesuai preferensinya. Tema dapat dijadikan sebagai fokus pembahasan dalam berkarya karena dapat membentuk gaya dalam tampilan karya seorang seniman.
b. Aspek Teknik Garapan
Teknik garapan dalam membuat karya juga sangat penting dan menentukan. Karena dapat memengaruhi nilai estetik karya seni, berupa baik dan buruknya. Sehingga kemahiran seorang seniman dalam menggunakan alat dan bahan menjadi syarat utama yang harus dimilikinya. Misalnya, dalam seni lukis alat dan bahan yang digunakan akan menentukan teknik pembuatan karya lukis tersebut.
c. Aspek Unsur dan Pengorganisasian
Aspek unsur dan pengorganisasian menjadi hal yang sangat menentukan setelah seorang seniman menguasai teknik garapan. Aspek ini mencerminkan kepekaan estetik seniman dalam menggunakan unsur tersebut sebagai bahasa rupa untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya. Kemampuan mengungkapkan rasa yang ingin disampaikan sang seniman tergantung dari kemampuannya dalam mengelola unsur seni rupa, serta menguasai penggunaan bahan. Di mana sang seniman mampu menggunakan karakter unsur seni rupa untuk mewakili perasaannya.
d. Aspek Kreativitas
Kreasi merupakan kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang baru dan orisinil. Dalam artian berbeda dengan inovasi, yang hanya mengubah sesuatu yang telah ada menjadi baru. Selain itu, dalam melakukan apresiasi ada beberapa tingkatan yang perlu diperhatikan, di antaranya seperti rasa (feeling), pendapat kritikus terhadap seniman sebagai pencipta karya yang diapresiasi, kemampuan teknik, ide atau yang ditampilkan dalam karya seni, dan juga sejarah atau periodesasi senimannya. Sehingga seringkali tanpa disadari, perasaan kita akan tersentuh ketika menyaksikan karya seni.
Contoh Apresiasi Karya Seni Rupa Beserta Gambarnya
Karya seni rupa dapat kita temui di lingkungan sekitar kita. Misalnya saja ketika kita melewati jalanan kota, kita dapat melihat gambar-gambar di dinding pertokoan, ataupun patung pahlawan di tengah jalan kota. Ada beberapa tempat yang dapat dikunjungi ketika akan mendeskripsikan dan menganalisis karya seni rupa. Tempat-tempat tersebut di antaranya galeri, museum, ruang publik atau tempat-tempat umum, ruang alternatif, dan ruang virtual (misalnya website, instagram, dan sebagainya). Lalu apa saja contoh apresiasi karya seni rupa? Simaklah penjelasannya berikut ini.
1. Mengunjungi Pameran Seni
Mengunjungi pameran seni adalah salah satu bentuk apresiasi seni. Dengan mengunjungi suatu pameran seni menunjukkan adanya ketertarikan kita terhadap suatu karya seni.
2. Membeli Produk Karya Seni
Dengan membeli produk seni yang dapat digunakan menunjukkan bahwa kita telah mengapresiasi seni. Harga yang dibandrol tiap karya seni berbeda-beda. Harga sebuah karya seni disesuaikan dengan tingkat kerumitan dan nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut.
3. Memberikan Saran
Salah satu bentuk kepedulian seseorang terhadap suatu karya seni adalah dengan memberikan komentar baik saran atau kritik terhadap suatu karya seni. Pemberian kritik dan saran terhadap suatu karya seni bukan berarti menjatuhkan tetapi sebagai bentuk apresiasi seni. Dengan memberikan kritik maupun saran berarti kita telah mengikuti secara keseluruhan proses penciptaan karya seni tersebut.
4. Ikut Mempromosikan Karya Seni
Mempromosikan karya seni dapat dilakukan dengan berbagai cara. Karya seni tidak hanya dapat dipromosikan oleh para senimannya saja. Tetapi dengan mengapresiasinya penikmat dan penggemar seni secara tidak langsung ikut serta dalam mempromosikan suatu karya seni. Kegiatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun melalui sosial media.
5. Mengikuti Seminar Tentang Seni
Mengikuti seminar seni akan menambah pengetahuan dan wawasan kita di bidang seni. Berpartisipasi dengan mengikuti seminar seni memberikan kesempatan kepada para seniman untuk memperkenalkan karya seninya. Kegiatan seminar yang mengangkat tema seni menjadi langkah awal bagi para pecinta seni untuk belajar tentang seni.
6. Mencari Tahu Asal Usul Suatu Karya Seni
Mencari tahu tentang asal-usul suatu seni juga menjadi salah satu bentuk apresiasi karya seni. Hal ini muncul karena rasa ketertarikan dan kepedulian terhadap suatu karya seni. Rasa peduli ini membuat seseorang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap suatu karya seni. Selain itu, mengetahui asal-usul suatu karya seni dapat membuat seseorang lebih menghargai seni.
7. Mengajarkan Seni
Salah satu wujud apresiasi seni adalah dengan mengajarkan seni kepada generasi muda. Hal ini juga sebagai ajang untuk mengajak masyarakat untuk mulai menghargai seni. Keindahan seni menjadi daya tarik tersendiri untuk belajar tentang seni. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan workshop ataupun pelatihan.
8. Mengadakan Pameran Seni
Pameran seni bertujuan untuk memperkenalkan karya seni kepada masyarakat luas. Kegiatan pameran seni tidak hanya dilakukan oleh seniman. Sebagai wujud apresiasi terhadap seni, para penggemar seni juga seringkali mengadakan pameran seni. Kegiatan ini dilakukan karena kecintaan dan kepedulian terhadap suatu karya seni dan seniman.
Tahapan Mengapresiasi Karya
Ketika akan mengapresiasi sebuah karya seni rupa, terdapat beberapa tahapan yang harus kita lakukan. Lalu apa saja tahapan dalam kegiatan apresiasi? Berikut penjelasannya.
1. Tahap Persepsi
Langkah pertama dalam apresiasi seni adalah tahap persepsi. Di tahap ini, akan terjadi proses pengenalan karya seni rupa yang akan diapresiasi, baik itu lukisan, patung, seni kerajinan, dan lain-lain. Dengan melakukan persepsi, diharapkan seorang penikmat seni dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi bentuk karya seni.
2. Tahap Pengetahuan
Tahap pengetahuan dilakukan untuk mengetahui dasar dari sebuah karya seni. Dasar yang dimaksud misalnya sejarah, konsep, atau istilah-istilah lain yang biasanya digunakan dalam karya seni tersebut. Sehingga untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang karya seni, penikmat seni perlu membaca beberapa literatur yang berhubungan dengan karya seni rupa tersebut.
3. Tahap Pengertian
Di tahap pengertian, seorang penikmat seni diharapkan mampu menerjemahkan tema yang digunakan dalam sebuah karya seni. Selain tema, ada juga beberapa hal lain yang dapat diterjemahkan. Misalnya seperti tujuan, latar belakang pembuatan, dan lain-lain.
4. Tahap Analisis
Di tahap ini, seorang penikmat seni dapat mulai mendeskripsikan salah satu unsur atau bentuk dari karya seni yang sedang diamati. Selain itu, penikmat seni juga dapat menafsirkan apa maksud dari objek atau bagian-bagian tertentu dari karya seni yang sedang diapresiasi.
5. Tahap Penilaian
Pada tahap penilaian, karya seni yang sedang diapresiasi dapat mulai diberikan nilai. Nilai yang dimaksud di sini adalah penilaian dari sang penikmat seni, baik secara subjektif maupun objektif. Dengan memiliki kemampuan berapresiasi secara benar, kita akan dapat menghargai karya orang lain, yang berarti kita juga mampu untuk menghargai diri sendiri.
Demikian pembahasan tentang "Jelaskan Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa" yang dapat kami sajikan. Baca juga artikel seni rupa lainnya hanya di situs SeniBudayaku.com