Pengertian Karya Seni Rupa Dua Dimensi, Jenis dan Contohnya
Seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang dapat ditangkap dan dirasakan dengan rabaan. Perwujudan ini adalah hasil pengolahan dari konsep titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang.
Karya Seni Rupa Dua Dimensi adalah?
Menurut dimensi (matra), seni rupa terbagi atas karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang terbentuk dari unsur panjang dan lebar. Jadi, jika ada pertanyaan "Karya seni rupa dua dimensi memiliki ukuran? Jawabannya adalah ukuran panjang dan lebar." Suatu karya dapat disebut atau dikategorikan sebagai hasil karya dua dimensi jika memiliki ukuran panjang, lebar, dan hanya dapat dinikmati dengan satu arah pandangan, yaitu dari arah depan saja. Artinya karya seni rupa ini tidak dapat dinikmati keindahannya jika dilihat atau dinikmati selain dari arah depan, karena fokus perhatian karya seni rupa dua dimensi adalah satu arah, yaitu depan. Istilah lain dari karya seni rupa dua dimensi adalah dwimatra (dua dimensi).
Sebagai bahan ilustrasi untuk mempermudah pemahaman tentang pengertian karya seni rupa dua dimensi perhatikan contoh gambar berikut ini!
Karya seni rupa yang termasuk dalam kategori seni rupa dua dimensi adalah jika karya seni rupa tersebut hanya memiliki 2 ukuran, yaitu panjang dan lebar, serta hanya dapat dinikmati keindahannya dari arah depan saja seperti pada contoh di atas.
Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Berikut yang termasuk karya seni rupa dua dimensi adalah seperti gambar bentuk, seni lukis, seni grafis, seni kriya, seni ilustrasi. Penjelasan dari masing-masing jenis karya seni rupa dua dimensi tersebut antara lain sebagai berikut;
Gambar bentuk merupakan seni menggambar yang menggunakan model (melihat contoh nyata), seperti benda mati. Media yang digunakan antara lain pensil dan kertas gambar, teknik yang digunakan adalah teknik arsir dan teknik pointilis. Namun, jika menggunakan cat air, teknik yang digunakan adalah teknik aquarel. Beberapa contoh hasil karya gambar bentuk adalah gambar vas bunga, buah-buahan, peralatan minum, peralatan makan, dan lai-lain.
2. Seni Lukis
Seni lukis merupakan pengembangan yang lebih lengkap dari menggambar. Seni lukis dibuat di atas bidang datar, seperti kanvas, kertas, kaca, dan papan.
Media yang digunakan untuk menghasilkan karya seni lukis bermacam-macam, seperti cat minyak, cat ait, cat akrilik, dan pastel. Contoh hasil karya seni lukis yang terkenal adalah “Mona Lisa” karya Leonardo da Vinci atau lukisan “Potret Diri” karya Affandi.
3. Seni Grafis
Seni grafis merupakan cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk membuat gambar. Contoh hasil karya seni grafis adalah cetak sablon dan poster.
4. Seni Kriya
Seni kriya merupakan cabang seni yang menekankan pada hasil karya yang membutuhkan ketekunan, ketelitian, kerapian, dan keterampilan tangan tinggi dalam proses pembuatannya. Contoh seni kriya yang termasuk dalam seni rupa dua dimensi adalah batik.
Seni ilustrasi merupakan seni menggambar visualisasi suatu tulisan fiksi/ nonfiksi untuk menerangkan, menghiasi, atau memudahkan pembaca memahami suatu cerita, tulisan, atau informasi tertulis lainnya. Contoh hasil karya seni ilustrasi adalah karikatur, vignette, komik, zentangle art, dan doodle art.
Unsur-unsur Seni Rupa Dua Dimensi
Karya seni rupa terbentuk dari beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk pola dan makna tertentu dalam sebuah karya seni yang dapat dinikmati keindahannya oleh orang lain. Unsur-unsur dalam berkarya seni rupa dua dimensi adalah sebagai berikut.
a. Titik
Titik menandai suatu tempat. Selain itu, titik merupakan ujung dan pangkal dari sepotong garis dapat pula dilihat sebagai perpotongan dua garis atau lebih. Unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar adalah titik. Titik merupakan unsur dasar seni rupa yang paling kecil, karena seluruh objek dibuat melalui sebuah titik.
b. Garis
Garis merupakan goresan yang terbentuk dari titik. Berdasarkan wujudnya, garis terbagi menjadi dua, yaitu garis semu dan garis nyata. Garis nyata dihasilkan dari goresan atau coretan langsung, sedangkan garis semu muncul karena adanya kesan batas dari suatu bidang, warna, atau ruang. Garis memiliki dimensi memanjang dengan berbagai arah, jenis, dan ketebalan.
c. Bidang
Bidang sering disebut juga dengan istilah raut. Raut adalah tampan, potongan, bentuk, suatu objek. Raut dapat berbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Bidang memiliki dimensi lebar dan panjang atau disebut juga dengan pipih
d. Bentuk
Istilah bentuk atau form digunakan untuk menyatakan suatu bangun yang tampak dari suatu benda. Adapun bentuk terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Bentuk organis adalah bentuk alamiah yang memiliki susunan struktur tidak teratur (permukaan/bidang atau lengkungan yang tidak teratur sehingga lebih sulit atau bahkan tidak bisa untuk mengukurnya) dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk bunga, hewan dan manusia.
- Bentuk geometris adalah bentuk yang ada dalam ilmu ukur, seperti segitiga, persegi, dan lingkaran.
e. Ruang
Dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh, dan dekat. Ruang menunjukkan kesan dimensi dari objek yang terdapat pada karya. Ruang juga dapat dihadirkan dalam karya dengan mengolah unsur-unsur kerupaan, seperti perbedaan intensitas warna, terang gelap, atau teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).
f. Warna
Warna merupakan kesan tiga dimensi yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Berdasarkan teori warna Brewster, semua warna berasal dari tiga warna pokok (primer), yaitu merah, kuning, dan biru. Warna lainnya adalah warna sekunder (campuran dari warna pokok), yaitu ungu, jingga, dan hijau yang dapat diturunkan lagi menjadi warna tersier (campuran dari warna-warna sekunder).
g. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan dari raut polos, licin, kasap, dan bergelombang (dapat mempesona indra raba maupun penglihatan). Tekstur terbagi menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah tekstur yang memiliki nilai sama, antara penglihatan dan perabaan pada karya. Adapun tekstur semu adalah tekstur yang mempunyai nilai berbeda, antara penglihatan dan perabaan, Jika dilihat, seolah-olah terdapat tekstur pada hasil karya, padahal tidak terdapat tekstur ketika hasil karya diraba.
h. Gelap Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa terjadi karena perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Suatu benda yang diarahkan pada cahaya akan menimbulkan intensitas warna yang berbeda-beda. Bagian benda yang terkena cahaya akan terlihat lebih terang dan bagian yang kurang terkena cahaya akan tampak lebih gelap. Gelap terang dalam seni rupa memberikan kesan gambar memiliki volume, kedalaman ruang, dan memberi perbedaan kontras.
Baca juga:
Pengertian dan Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Lengkap
12 Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi dan Penjelasan Lengkapnya
Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi, Jenis, Fungsi, beserta Contohnya
2. Prinsip-Prinsip Seni Rupa Dua Dimensi
Prinsip seni rupa merupakan sebuah konsep untuk mematangkan hasil karya yang akan dibuat. Keberadaan prinsip menjadi hal yang penting karena bertujuan menghasilkan karya seni rupa yang baik. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah karya seni rupa dua dimensi adalah sebagai berikut.
a. Kesatuan (Unity)
Unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa tentu saling bertautan, utuh, dan tidak berdiri sendiri-sendiri. Paduan dari berbagai unsur seni rupa yang saling bertaut dan berkesan satu bentuk dengan komposisi yang indah itulah yang disebut kesatuan dalam berkarya seni rupa. Contohnya, warna gambar tentu berkaitan dengan objek yang digambar. Gambar laut tentu berkaitan dengan warna biru ketika cerah atau berwarna jingga ketika senja.
b. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti kesamaan bobot dalam unsur-unsur karya. Wujud dan jumlahnya mungkin tak sama, tetapi nilainya seimbang. Jenis keseimbangan dalam seni rupa antara lain terpusat/ sentral, diagonal, simetris, dan asimetris. Contohnya, saat menggambar mata kiri dan mata kanan, tentu saja posisinya harus simetris, tidak boleh satu lebih ke atas atau bahkan lebih besar daripada yang lain.
c. Keselarasan (Harmony)
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa yang berbeda, baik bentuk maupun warna. Keselarasan bentuk dapat diciptakan melalui penyusunan bentuk yang saling berdekatan. Keselarasan warna dapat diperoleh dengan memadukan warna baik monokromatis (gradasi warna), analogus (berdekatan dalam lingkaran warna), maupun komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda).
d. Irama (Rhythm)
Dalam seni rupa, irama diwujudkan melalui penyusunan unsur-unsur yang ada atau pengulangan dari unsur-unsur yang diatur. Sebagai contoh, setiap gambar atau lukisan tentu memiliki pusat perhatian (center of interest) yang ingin ditonjolkan. Untuk menciptakan pusat perhatian, kita dapat menempatkannya sebagai unsur yang paling dominan atau menambahkan aksentuasi tertentu pada gambar. Aksentuasi adalah upaya mengungkapkan unsur pembeda pada tampilan karya agar tidak monoton dan membosankan. Contohnya, untuk memperlihatkan gambar seseorang sedang mengayunkan tangan, kita dapat menambahkan beberapa garis lengkung pada sekitar tangan sebagai aksentuasinya.
e. Proporsi (Proportion)
Proporsi dalam seni rupa adalah perbandingan ukuran antara bagian per bagian atau secara keseluruhan. Dengan menerapkan prinsip proporsi ini, perbandingan antara objek yang satu dan objek yang lainnya akan tampak wajar. Contohnya, gambar cangkir dengan pocinya. Gambar akan tampak tidak wajar jika cangkir digambar lebih besar daripada pocinya. Sama halnya ketika menggambar manusia, gambar akan tampak tidak wajar jika ukuran kaki digambar lebih besar daripada kepala.
f. Fokus Perhatian (Centre of Interest)
Fokus perhatian sering disebut “dominasi”. Dalam pembuatan karya seni rupa, selalu diusahakan ada bagian yang menonjol dari bagian lainnya. Dengan demikian, terdapat satu bagian yang mencuri perhatian pengamat. Misalnya, membuat perbedaan (aksensuasi) pada bentuk yang seragam, perbedaan warna, ataupun perbedaan ukuran.
Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi adalah perantara di dalam berkarya seni rupa, yaitu bahan, alat, dan teknik berkarya seni rupa.
1. Bahan
Bahan yang digunakan untuk berkarya seni rupa dua dimensi adalah segala material yang dapat digunakan untuk berkarya. Misalnya, bahan untuk melukis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cat atau tinta (cat air, cat minyak, cat akrilik, dan tinta tiongkok) serta bidang gambar lukisnya (kertas kanvas, tripleks, kaca, dan tembok).
2. Alat
Alat untuk berkarya seni rupa dua dimensi adalah segala perkakas yang dapat digunakan dalam pembuatan karya seni rupa. Alat tersebut antara lain kuas, cat minyak, kuas cat air, easel, palet, dan pisau palet. Sedangkan, perkakas digital menggunakan komputer dan software aplikasinya.
3. Teknik
Teknik adalah cara yang digunakan untuk berkarya seni rupa dua dimensi. Teknik berkarya terbagi menjadi dua kelompok.
- Teknik kering dengan cara diarsir, teknik titik (dot) atau pointilis.
- Teknik basah antara lain aquarel (transparan), plakat (menutup), spray (semprot), dan tempera.
Media memiliki peranan penting dalam kegiatan melukis atau menggambar. Tanpa media, sebuah karya lukisan atau gambar tidak dapat dihasilkan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang media sangat penting bagi seorang pelukis. Ia harus tahu tentang jenis alat dan bahan yang akan digunakan.
Umumnya, pemilihan media untuk sebuah lukisan atau gambar sangat bergantung pada pelukis. Tidak ada formula yang baku tentang media yang tepat untuk satu lukisan atau gambar. Contohnya, sebuah gambar kucing, bagi pelukis A lebih tepat menggunakan media kertas dan pensil warna. Sementara itu, pelukis B lebih memilih menggunakan media cat air dan kanvas. Biasanya, pemilihan media dan komposisi apa yang cocok untuk sebuah lukisan atau gambar diperoleh dari percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh pelukis.
1. Melukis dengan Cat Minyak
Melukis dengan cat minyak mengandung arti membuat karya seni rupa berupa lukisan dengan media cat minyak dan kanvas. Umumnya, orang mengistilahkan kegiatan menggambar dengan media cat minyak dan kanvas ini sebagai melukis. Hasil dari karya tersebut disebut dengan lukisan. Sementara itu, kegiatan menggambar dengan media lain seperti pensil dan rapido hanya disebut sebagai menggambar sehingga hasil karyanya disebut gambar. Selanjutnya, melukis sebenarnya sama dengan menggambar. Teknik serta model yang digunakan untuk melukis hampir sama dengan proses menggambar pada umumnya.
a. Bahan
Cat minyak yang digunakan sebagai media melukis umumnya terbuat dari bahan seperti minyak tumbuh-tumbuhan, terpentin, dan pigmen. Pigmen adalah bahan warna yang berasal dari serbuk alami atau sintetis. Pigmen warna alamiah umumnya berasal dari mineral (tanah), tumbuh-tumbuhan, dan binatang tertentu. Namun saat ini, kebanyakan yang digunakan adalah berbahan sintetis yang berasal dari industri bahan bakar minyak bumi. Setiap pigmen ini memiliki tingkat kekeringan dan stabilitas yang berbeda-beda jika terkena sinar matahari langsung.
b. Alat
Untuk melukis, digunakan alat semacam kuas dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan sang pelukis. Ada yang kecil, besar, lebar, dan campuran. Ada juga alat gambar atau cat gambar yang khusus digunakan untuk membuat poster di atas kain. Gambar dan tulisan dalam poster ini dapat langsung dituliskan atau digambar di atas kain apa pun dengan menggunakan alat bebas. Alat ini bisa dengan sablon atau tanpa sablon.
c. Teknik
Teknik pemakaian cat minyak untuk melukis sama seperti cat plakat pada umumnya, hanya berbeda pada bahan pencairnya, yaitu dengan cat minyak (line oil). Cat minyak biasa dipakai oleh pelukis untuk menggambar di atas kanvas, yaitu alas gambar terbuat dari kain yang diberi dasar cat agar tidak dapat ditembus oleh cat minyak. Cat dasar yang umumnya dipakai dalam kanvas adalah putih.
Bahan warna yang ada pada cat minyak terbatas pada warna pokok-pokok saja seperti merah, kuning, biru, hitam dan hijau. Untuk mendapatkan warna lain bisa dilakukan dengan mencampurkan warna-warna pokok tersebut.
2. Melukis dengan Cat Air
a. Bahan
Seperti halnya melukis dengan cat minyak, melukis dengan cat air mengandung arti membuat karya seni rupa berupa lukisan dengan bahan utamanya adalah cat air (water colour) ditambah dengan kuas dan kertas. Disebut cat air karena dalam proses pemakaiannya harus menggunakan air sebagai bahan pencampur sehingga hasil lukisannya akan terlihat tipis.
b. Alat
Peralatan dasar yang digunakan dalam melukis dengan cat air adalah kertas gambar dan kuas. Namun, ada peralatan tambahan seperti palet. Kertas gambar berfungsi seperti kanvas, yaitu tempat untuk menggambar atau melukis. Kertas gambar yang digunakan umumnya yang dapat menyerap air. Adapun kuas berfungsi sebagai pena untuk menggambar atau melukis. Ada jenis kuas yang berbentuk oval yang meruncing seperti air yang jatuh menetes atau yang berbentuk gepeng. Di pasaran, jenis dan merek kuas sangatlah beragam. Sementara itu, palet berfungsi sebagai wadah untuk mencampurkan cat dengan air. Palet bisa terbuat dari apa saja, yang terpenting dapat dipakai untuk menampung campuran cat dan air serta tidak menimbulkan perubahan warna, kecuali yang disengaja oleh pelukis. Di pasaran, palet ini umumnya sudah tersedia bersamaan dengan cat airnya.
c. Teknik
Untuk melukis dengan cat air, seorang pelukis dapat memulainya dengan membuat sketsa gambar yang diinginkan di atas kertas gambar. Dari hasil sketsa tersebut, pelukis kemudian mewarnai sehingga menghasilkan gambar yang utuh. Bagi pelukis profesional, sketsa gambar biasanya tidak dibutuhkan. Pelukis langsung menggambar di atas kertas dengan menggunakan cat warna tanpa membuat sketsa terlebih dahulu.
Untuk membuat warna, pelukis tinggal mencampurkan cat warna dengan air di atas palet. Sementara, komposisi warnanya sangat bergantung pada keinginan sang pelukis. Contohnya, untuk menghasilkan warna yang lebih muda, pelukis biasanya mencampurkan warna tertentu dengan warna putih.
Agar menghasilkan lukisan yang baik, warna yang sudah dibuat dan digambarkan pada kertas sebaiknya tidak dilapisi dengan warna yang lain karena sifat kertas yang transparan membuat lapisan warna akan terlihat jelas. Selain itu, sebaiknya juga tidak melapisi atau menambah warna dengan campuran yang lebih tebal karena lebih menonjolkan efek estetik yang ditimbulkan baik jelas atau tidak jelas, kusam atau cerah.
3. Menggambar dengan Pensil Hitam dan Pensil Warna
Sejak usia dini, anak-anak pada umumnya sudah diperkenalkan menggambar dengan pensil hitam dan pensil warna. Tidak heran, menggambar dengan media pensil merupakan teknik berkarya seni rupa yang paling umum diketahui masyarakat Indonesia. Selain relatif mudah melakukannya, peralatan, bahan, serta tekniknya mudah dilakukan.
a. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk menggambar dengan pensil adalah pensil dan kertas gambar. Di pasaran, pensil memiliki ragam yang berbeda-beda. Namun, untuk keperluan menggambar, orang umumnya hanya mengenal dua jenis pensil, yakni pensil hitam dan pensil warna.
1) Pensil Hitam
Pensil hitam memiliki jenis yang bermacam-macam dengan kegunaan yang berbeda-beda pula. Jenis pensil dapat kita lihat dari kode yang terdapat pada ujung pensil. Kode tersebut menunjukkan variasi kehitaman dari goresan yang dihasilkan. Contohnya pensil dengan kode H (hard) akan menghasilkan garis yang kurang hitam dibandingkan pensil dengan kode 2B atau 4B.
Oleh karena itu, penggunaan pensil untuk setiap kode pun berbeda-beda. Contohnya, pensil dengan kode H biasa dipakai untuk membuat sketsa gambar. Adapun pensil dengan kode 3B biasa dipakai untuk membuat arsir.
2) Pensil Warna
Pensil warna juga merupakan alat untuk menggambar yang mudah digunakan dan dibawa ke mana-mana. Kelebihan lain pensil warna adalah dapat menggambar dengan lebih detail dan dapat mengatur warna dengan menghapus warna yang tidak diinginkan.
Kelemahannya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk menggambar, terlebih jika media kertas yang digunakan berukuran besar. Untuk kertas dengan ukuran yang besar, waktu yang dibutuhkan tentu akan lebih lama jika dibandingkan menggunakan cat air.
Pada dasarnya, pensil warna tidak berbeda dengan pensil hitam, hanya kandungan karbon di dalamnya diberi warna yang berbeda-beda. Pensil warna memiliki jenis yang berbeda-beda. Ada jenis softcore dan verithin. Jenis softcore umumnya lebih lunak dan warnanya mudah berbaur. Sementara itu, pensil warna jenis verithin umumnya lebih keras dan tipis. Jenis ini sangat bagus dipakai untuk menggambar detail.
Ada juga jenis pensil warna yang memiliki karakteristik hampir sama dengan cat air. Jenis pensil warna ini jika sudah digoreskan dapat disapu menggunakan kuas dan sedikit air sehingga menghasilkan efek cat air.
Di pasaran, pensil warna dijual dalam bentuk satuan set dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari 12 warna, 24 warna, 36 warna, 48 warna, hingga ratusan. Pensil dengan jumlah 48 warna tentu memiliki variasi warna yang lebih banyak dibandingkan yang 12 warna. Kita dapat menemukan variasi dalam satu warna dasar yang sama. Contohnya, warna dasar biru, kita akan menemukan variasi warna seperti biru cobalt, dan biru marine.
b. Teknik
Sebagaimana melukis dengan cat minyak dan cat air, menggambar dengan pensil pun memiliki teknik tersendiri. Salah satu teknik yang digunakan untuk menggambar dengan media pensil adalah arsir. Arsir merupakan teknik menggambar dengan unsur garis yang disejajarkan atau dipersilangkan dalam rangka membentuk objek gambar. Garis dibuat berulangulang dengan posisi horizontal, vertikal, diagonal, horizontal Vertikal, spiral, atau bahkan bebas.
Agar menghasilkan arsiran yang baik, mata pensil haruslah dibuat runcing. Sementara posisi pensil saat menggambar haruslah dengan posisi tegak. Selain itu, harus dicoba berulangulang agar menghasilkan arsiran yang memiliki sisi artistik.
Setelah berlatih mengarsir, teknik berikutnya adalah mencoba menciptakan berbagai macam tekstur. Bentuk tekstur dapat diambil dari benda-benda yang ada di sekitar, seperti tekstur kayu, tekstur kain, tekstur kaca, dan sebagainya. Saat menggambar tekstur, jenis warna dapat dicampurkan atau digabungkan untuk menghasilkan efek tekstur yang berbeda, Setelah cukup mahir, teknik menggambar dapat dilanjutkan dengan menggambar objek-objek tertentu, seperti burung, bunga, atau wajah manusia.
4. Menggambar dengan Pastel
Berkarya seni rupa dua dimensi berikutnya adalah menggambar dengan menggunakan pastel. Dari sisi pengerjaannya, penggunaan pastel sebagai media gambar hampir sama dengan pensil warna. Keduanya dipakai dengan cara menggoreskannya di atas kertas. Perbedaan yang mencolok dari keduanya terletak pada hasil goresannya. Goresan pastel akan terlihat cukup kasar dibandingkan goresan dengan menggunakan pensil warna. Pastel memiliki kelebihan jika dicampur dengan warna lain, yaitu akan menghasilkan warna dengan kualitas baik sehingga hasilnya lebih hidup dan dinamis.
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk menggambar dengan pastel adalah kertas gambar dan pastel itu sendiri.
Kertas gambar berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk menggambar, sedangkan pastel berfungsi sebagai sarana untuk menghasilkan gambar.
Jenis kertas yang baik untuk digunakan menggambar dengan pastel adalah yang kasar, seperti kertas dupleks. Jenis kertas ini memiliki dua permukaan berbeda, yaitu permukaan yang halus putih dan yang kasar. Permukaan kertas gambar yang kasar akan membuat goresan pastel terlihat jelas sehingga warna yang ditinggalkan pun akan tampak terang.
Jenis pastel cukup beragam di pasaran. Merek dan kualitas warna yang dihasilkan pun berbeda-beda. Oleh karena itu, jika menginginkan hasil yang baik, pemilihan jenis pastel menjadi penting. Pastel yang baik umumnya yang lunak, tidak terlalu banyak mengandung lilin, dan memiliki warna yang agak pekat.
b. Teknik
Teknik yang dipakai untuk menggambar dengan : pastel adalah dengan menggoreskan pastel secara spontan di atas kertas gambar. Pelukis menggunakan pastel untuk menarik garis secara berulang-ulang dengan pola tertentu sehingga akan menghasilkan sebuah gambar. Sama seperti teknik melukis dengan cat air, gambar itu bisa saja didasarkan pada sketsa yang terlebih dahulu sudah digambar di atas kertas gambar. Namun, bisa juga dibuat secara spontan oleh sang pelukis tanpa menggunakan sketsa.
Untuk menghasilkan warna yang matang, dapat dilakukan dengan menimpa warna sebelumnya dengan warna baru sampai warna yang diinginkan akan terlihat. Hal yang sama juga dilakukan untuk menghasilkan warna yang lebih muda atau menghasilkan koleksi warna baru yang sebelumnya tidak ada.
5. Menggambar Teknik
Dalam menggambar dengan teknik, objek gambar terbatas pada objek yang terukur dan rasional dengan karakter kaku dan didominasi garis. Dengan demikian, ungkapan perasaan sang pelukis kurang menonjol tetapi yang diutamakan adalah aspek komunikasinya. Contohnya, gambar kerja untuk rumah atau perabot rumah tangga (mebel), arsitektur pemetaan wilayah dan menggambar huruf.
a. Alat
Peralatan yang biasa dipakai untuk menggambar dengan rapido adalah rapido, dan peralatan pendukung seperti meja gambar, penggaris lurus, dua penggaris segitiga, dan jangka. Rapido memiliki ujung mata bulat dengan ukuran berbeda-beda sesuai nomornya. Setiap nomor akan menghasilkan ketebalan garis yang berbeda-beda mulai dari nomor 0,1 hingga 2,00, bahkan hingga nomor 6,00.
b. Bahan
Bahan yang digunakan untuk menggambar teknik adalah kertas gambar dan kertas kalkir. Teknik Dalam menggambar dengan media rapido, kita harus terlebih dahulu memahami karakteristik kertas gambar. Contohnya, untuk menggambar ekspresi atau ilustrasi sebaiknya menggunakan kertas yang padat dengan permukaan yang licin, sementara untuk gambar teknik menggunakan kertas kalkir.
Dalam menarik garis, sebaiknya rapido ditempelkan saja pada kertas dan jangan ditekan. Rapido ditarik dengan kemiringan antara 60”-80” dari arah kiri ke kanan. Dianjurkan untuk tidak menarik garis dari arah atas ke bawah. Jika jalannya tinta kurang lancar, rapido harus diangkat lalu digoyang-goyang secara horizontal. Jika tinta rapido tidak mau keluar, mata rapido harus dicuci atau dibersihkan.
Untuk menghasilkan gambar yang rapi, terutama pada garis-garis lengkung, kita dapat menggunakan alat bantu seperti penggaris kurva mal. Demikian pula untuk menghasilkan huruf atau angka yang rapi dapat menggunakan alat bantu mal huruf.
6. Menggambar secara Digital
Menggambar secara digital merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mempermudah manusia dalam mengerjakan sesuatu termasuk dalam hal menggambar. Saat ini, berkembang berbagai perusahaan yang menawarkan jasa menggambar secara digital untuk berbagai keperluan, seperti film kartun/animasi, buku, undangan pernikahan, banner, spanduk, dan sebagainya.
Umumnya, orang menggambar secara digital sebagai media untuk menggambar setelah dirinya mahir menggambar dengan menggunakan tangan (manual). Hal ini dimaksudkan agar pelukis memiliki referensi yang banyak tentang cara mendapatkan teknik menggambar yang baik. Setelah mahir secara manual, selanjutnya ditingkatkan dengan menggambar secara digital.
a. Peralatan
Peralatan menggambar dengan komputer secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
- Perangkat keras, yaitu CPU dan monitor atau laptop.
- Perangkat lunak, yaitu aplikasi seperti: Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel Draw, Auto Cad, Solid Wood. 3D Max, Cartoon Television Product (CTP), Light Vive, dan Sketch Up.
- Perangkat cetak atau printer, yaitu laser jet, inkjet, plotter, atau yang sejenisnya.
b. Teknik
Ketika hendak menggambar dengan komputer, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan objek yang akan digambar. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menentukan aplikasi yang akan digunakan. Saat akan memanipulasi gambar, Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Adobe Photoshop. Jika akan menggambar ilustrasi, Anda dapat menggunakan aplikasi Adobe Illustrator atau Corel Draw. Sementara itu, jika akan menggambar kartun, Anda dapat menggunakan aplikasi CTP atau Light Vive.
Demikian ulasan tentang "Pengertian Karya Seni Rupa Dua Dimensi, Jenis dan Contohnya" yang dapat kami sajikan. Baca juga artikel seni rupa menarik lainnya hanya di SeniBudayaku.com