Mengenal Suku Lampung : Masyarakat Adat Pepadun, Saibatin, dan Beberapa Suku Pendatang
Bisa disebut penduduk Lampung adalah komunitas masyarakat yang unik. Keunikan itu dapat dilihat dari suku-suku bangsa yang menjadi pilar-pilar kemasyarakatannya. Banyak suku bangsa pendatang di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Bahkan, wilayah ini lebih didominasi oleh kamunitas suku bangsa pendatang. Proyek kolonisasi yang dilaksanakan penjajah Belanda mulai sekitar tahun 1905 sampai 1930 di Lampung turut menjadi salah satu penyebabnya.
Namun, bukan itu saja. Sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Lampung juga menjadi daya tarik bagi orang-orang luar untuk datang dan mencicipinya. Suku-suku bangsa tersebut datang dan bermukim di wilayah Lampung. Inilah bentuk keunikan Provinsi Lampung yang lain. Suku-suku bangsa pendatang ini mampu hidup rukun dan damai berdampingan dengan suku bangsa asli yang telah lama menghuni Provinsi Lampung. Tiap-tiap suku bangsa mampu mengembangkan sendi-sendi kehidupannya dan membentuk karakter baru sebagai masyarakat Lampung. Keanekaragaman suku bangsa inilah yang menjadi modal dasar sumber daya manusia Provinsi Lampung.
Suku Bangsa di Provinsi Lampung
Suku bangsa yang menetap di Provinsi Lampung terdiri atas suku bangsa asli dan pendatang. Suku bangsa asli yaitu masyarakat atau penduduk yang sudah menetap sejak zaman dahulu. Ada beberapa versi tentang asal-usul suku bangsa Lampung. Salah satu versi mengatakan suku bangsa Lampung asli berasal dari Skala Brak, Bukit Pesagi, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat. Komunitas ini berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah lainnya di Lampung. Selanjutnya dikenal sebagai orang Lampung.
Orang Lampung atau suku bangsa asli Lampung yaitu orang yang beradat dan berbahasa Lampung. Secara umum suku bangsa Lampung terbagi menjadi dua yaitu suku-suku bangsa yang menganut adat Pepadun dan suku-suku bangsa yang tidak menganut adat Pepadun. Pepadun yaitu tahta kedudukan penyeimbang (raja adat) ketika bermusyawarah atau upacara pengambilan gelar kepenyeimbangan (pemimpin adat). Kelompok yang menganut adat Pepadun disebut masyarakat Pepadun (Lampung Pepadun). Sebaliknya, yang tidak menganut adat Pepadun disebut masyarakat Peminggir (Lampung Saibatin). Sebagian besar orang Lampung beragama Islam dan bekerja di sektor pertanian.
Masyarakat Adat Pepadun Lampung
Masyarakat adat Pepadun tinggal di daerah pedalaman Lampung bagian timur dan tengah. Kelompok masyarakat ini dicirikan dengan adat kebangsawanan yang disebut kepenyimbangan. Masyarakat ini terbagi dalam empat kelompok, yaitu Abung Siwo Megou (Abang Sembilan Marga), Megou Pak Tulangbawang (Empat Marga Tulangbawang), Buay Lima (Way Kanan/ Sangkai), dan Pubian Telu Suku (Pubian Tiga Suku). Keempat kelompok ini terbagi lagi menjadi beberapa subkelompok (buay atau kebuayan).
Kelompok Abung Siwo Megou terdiri atas Buay Nunyai, Buay Unyi, Buay Nuban, Buay Subing, Buay Beliuk, Buay Kunang, Buay Selagai, Buay Anak Tuha, dan Buay Nyerupa. Kelompok Megou Pak Tulangbawang terdiri atas Buay Bolan, Buoy Umpu, Buay Tegamoan, dan Buay Ali. Kelompok Buay Lima terdiri atas Buay Pemuka, Buay Bahuga, Buay Semenguk, Buay Baradatu, dan Buay Barasakti. Kelompok Pubian Telu Suku terdiri atas Buay Manyarakat, Buay Tamba Pupus, dan Buay Buku Jadi.
Masyarakat Adat Saibatin Lampung
Masyarakat adat Saibatin mendiami wilayah sepanjang pesisir pantai timur, selatan, dan barat Lampung. Persebarannya meliputi daerah Krui, Ranau, Pertiwi, Limau, Way Lima, Kota Agung, Teluk Semangka, Ratay, Teluk Betung, Bengkunat, Teladas, Kalianda, dan Melinting. Kelompok ini dicirikan dengan adanya sistem pelapisan sosial dua tingkat yang disebut sebatin/saibatin.
Masyarakat adat Saibatin terbagi lagi atas beberapa kelompok yaitu Peminggir Melinting, Peminggir Rajabasa, Peminggir Teluk, Peminggir Skala Brak, Peminggir Semangka, Peminggir Krui, dan Peminggir Ranau. Begitu kompleksnya garis keturunan di masyarakat Saibatin sehingga menyulitkan dalam pengelompokkan selanjutnya sebagaimana pada masyarakat Pepadun.
Persebaran masyarakat adat Saibatin juga sampai ke luar Provinsi Lampung seperti di Martapura, Kayuagung, Komering di Provinsi Sumatra Selatan; Desa Cikoneng di Provinsi Banten; serta Merpas di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, dikenal pula kelompok Peminggir Kayuagung, Peminggir Komering, dan Cikoneng Pak Pekon. Meskipun berada jauh dari Lampung, kelompok masyarakat Peminggir ini masih terikat dengan adat tradisi dan budaya Lampung.
Suku Bangsa Pendatang di Lampung
Selain dua kelompok suku asli di atas, Lampung juga dihuni suku bangsa lainnya. Bahkan, populasi suku bangsa pendatang lebih banyak. Lebih kurang 80% penduduk Lampung adalah suku pendatang. Suku Bangsa Jawa adalah suku bangsa pendatang terbesar. Populasi suku bangsa Jawa lebih besar daripada suku bangsa aslinya.
Sekitar 30% penduduk Lampung berasal dari etnis Jawa. Persebarannya hampir seluruh Lampung, terutama daerah transmigrasi dan areal perkebunan peninggalan Belanda.
Kedatangan suku bangsa Jawa sudah berlangsung sejak zaman kerajaan, yaitu ketika Lampung berhubungan dengan Kesultanan Banten. Kedatangan selanjutnya (dan ini yang paling spektakuler) saat Belanda mengadakan program kolonisasi pada tahun 1905-1930. Ketika itu, beribu-ribu orang didatangkan dari Pulau Jawa dan Bali untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan. Program seperti ini dilanjutkan pemerintah Indonesia pada masa kemerdekaan dengan nama transmigrasi.
Etnis pendatang terbesar lainnya yaitu suku bangsa Sunda (Banten), Semendo, dan Minangkabau. Kelompok etnis lain yang juga cukup banyak jumlahnya adalah Bali, Batak, Bengkulu, Bugis, Cina, Ambon, Aceh, dan Riau. Keberadaan suku-suku bangsa pendatang ini sangat besar pengaruhnya bagi kemajuan Provinsi Lampung secara umum. Kepada merekalah sebagian besar gerak roda perekonomian Provinsi Lampung bergantung.
Baca juga:
Pakaian Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Rumah Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Lampung Lengkap Penjelasannya
Upacara Adat Lampung Lengkap Penjelasannya
Baca juga:
Pakaian Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Rumah Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Bahasa Daerah Lampung Lengkap Penjelasannya
Upacara Adat Lampung Lengkap Penjelasannya