Pengertian Aransemen dan Aransemen Akor Pengiring
Pengertian dasar dari aransemen berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyusun atau mengatur. Jadi seseorang disebut mengaransemen jika ia mengatur atau menyusun melodi, harmonisasi serta ritme sebuah lagu. Seseorang yang mengerjakan sebuah aransemen disebut sebagai arranger. Ada beberapa hal-hal yang perlu kita pelajari guna menjadi kenal dan terampil dalam mengaransemen. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Aransemen akor pengiring
2. Aransemen 2 suara atau lebih (paduan suara)
3. Aransemen sebuah ansambel musik (instrumen musik)
Pembahasa lebih detail tentang pengertian aransemen dan cara membuat aransemen lagu silahkan baca artikel Pengertian Aransemen Lagu dan Cara Membuat Aransemen
Pembahasa lebih detail tentang pengertian aransemen dan cara membuat aransemen lagu silahkan baca artikel Pengertian Aransemen Lagu dan Cara Membuat Aransemen
Belajar tentang aransemen dan mengaransemen lagu diawali dari penguasaan beberapa teori musik berikut ini.
A. Tangga Nada
Di Sekolah tingkat SMP telah diajarkan beberapa macam tangga nada baik diatonis mayor, diatonis minor, maupun pentatonis. Untuk mengingat kembali tiga sistem tangga nada tersebut, baik bila kalian mempelajarinya lagi. Ada baiknya bila dipelajari lagi ketiga-tiganya secara bersamaan dalam satu perbandingan. Selain hal-hal yang berkaitan dengan struktur dan sifat-sifat tangga nada yang ada, kita perlu pula mengenal dengan baik cara penulisannya. Cara penulisan tangga nada akan berkaitan erat dengan susunan tanda mula (tangga nada natural, hingga 7 kres maupun 7 mol) serta letak nada dasarnya.
Gambar Tangga Nada Diatonis |
B. Interval
Pengenalan interval dengan baik akan sangat membantu kita dalam melakukan analisis langkah melodi lagu yang hendak kita aransemen. Untuk itu, baik bila kita pelajari lagi beberapa interval (Prime, Sekonde, Terts, Kuart, Kuint, Sext, Septime serta Oktaf) lengkap dengan sifat-sifatnya (besar-kecil, berlebih, berkurang).
Interval Nada |
C. Akor
Di kelas dua Tingkat SMP secara cukup memadai telah dipaparkan kepada kita bagaimana akor-akor terbentuk. Demikian pula secara berkesinambungan dalam berlatih menyusun karya musik dari kelas satu hingga kelas dua telah diperkenalkan kepada kita beberapa langkah akor (progresi akor) yang lazim atau banyak digunakan. Sangat baik kiranya bila kita pelajari kembali bagaimana akor-akor yang hendak kita gunakan dibentuk sekaligus juga sifat-sifatnya. Akor Mayor terbentuk dari nada nada berinterval 2 dan 1 1/2; Akor Minor berinterval 1 1/2 dan 2; akor Augmented berinterval 2 dan 2; serta Akor Deminished berinterval 1 1/2 dan 1 1/2.
Memahami ketiga hal tersebut di atas dengan baik akan memudahkan kita dalam mengenal dan belajar aransemen.
Aransemen Akor Pengiring
Aransemen akor pengiring adalah menentukan secara tepat rangkaian langkah (progresi) akor yang harus dimainkan atau dituliskan sebagai pengiring sebuah komposisi lagu. Rangkaian langkah (progress) akor ini, nantinya bisa dimainkan oleh seluruh jenis alat musik harmonis seperti (Gitar, Piano, Keyboard, dan sebagainya). Bertolak dari pengertian kita tentang dasar akor (suatu akor tersusun atas nada tonika, terts, dan kuint, kita mengenal beberapa tingkatan akor dari satu tangga nada. Beberapa tingkat akor tersebut antara lain.
- Akor tingkat I disebut Akor Tonika tersusun dari nada 1-3-5.
- Akor tingkat II disebut Akor Supertonika tersusun dari nada 2-4-6
- Akor tingkat III disebut Akor Median Tersusun dari nada 3-5-7
- Akor tingkat IV disebut Akor Sub Dominan tersusun dari nada 4-6-1
- Akor tingkat V disebut Akor Akor Dominan tersusun dari nada 5-7-2
- Akor tingkat VI disebut Akor Sub Median tersusun dari nada 6-1-3
- Akor tingkat VII disebut Akor Leading Tone terdiri dari nada 7-2-4
Tingkatan akor ini berlaku untuk seluruh tangga nada. Perhatikan dengan baik mengapa akor tingkat I, IV, dan V dalam tangga nada mayor akan selalu menghasilkan akor Mayor (M). Mengapa pula akor tingkat II, III, VI juga membentuk akor minor (m). Sementara itu, karena sifatnya akor VII (dim) merupakan akor diminished. Selain tiga kelompok tersebut masih ada beberapa akor yang mendukung dalam susunan irama/lagu. Akor itu adalah akor dominan Seventh (akkord -7).
Baca juga:
Sejarah Perkembangan Musik Dunia (Masa Awal Hingga Modern)
Pengertian Intonasi dan Teknik-teknik Latihan Intonasi dalam Bermusik
Pengertian Partitur dan Cara Menulis Partitur Lagu Not Angka dan Not Balok
Baca juga:
Sejarah Perkembangan Musik Dunia (Masa Awal Hingga Modern)
Pengertian Intonasi dan Teknik-teknik Latihan Intonasi dalam Bermusik
Pengertian Partitur dan Cara Menulis Partitur Lagu Not Angka dan Not Balok