Tari Gambyong Jawa Tengah, Iringan Musik, Busana, dan Rias Wajah Penarinya
Tari klasik adalah tari yang lahir, tumbuh, dan berkembang di kalangan Istana atau keraton. Tari klasik juga disebut tari gedongan. Surakarta dan Yogyakarta merupakan daerah yang menjadi pusat lahirnya tari klasik Jawa. Peranan tari klasik di istana digunakan sebagai hiburan atau tontonan dan juga upacara-upacara adat keraton seperti, Penobatan raja, Ulang tahun raja dan keluarganya, Pernikahan putra-putri raja, Penyambutan tamu-tamu raja, Penobatan putra-putra raja, Khitanan putra-putri raja.
Di masyarakat umum tari klasik juga mempunyai peranan yang sangat kuat, yakni sebagai media upacara, tontonan, dan hiburan. Tarian klasik juga dapat menunjukkan identitas suatu daerah, misalkan tari gambyong merupakan tari klasik sabagai identitas Jawa Tengah berfungsi sebagai penyambutan tamu.
Tari Gambyong dari Jawa Tengah |
Tentang Tari Gambyong Jawa Tengah
Tari Gambyong merupakan jenis kesenian Jawa yang cukup terkenal. Tari Gambyong merupakan tari tradisi masyarakat Jawa. Biasanya pertunjukan tari Gambyong menjadi sajian pertama dan utama dalam acara-acara di Jawa. Hingga saat ini Tari Gambyong telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan.
Tari Gambyong dibawakan oleh penari remaja putri, tarian ini menggambarkan seorang gadis remaja yang sedang menginjak dewasa. Fungsi tari Gambyong adalah sebagai penyambutan atau penghormatan dalam upacara resmi. Tari gambyong selalu mengalami perubahan, ada gambyong Pareanom ada pula gambyong pangkur.
Tahun 1950 Nyi Bei Minta Laras menyusun tari Gambyong namanya Gambyong Pareanom. Tarian ini kemudian diangkat sebagai tarian istana Mangkunegaran. Tari Gambyong itu sebenarnya mula-mula merupakan tarian rakyat dengan sebutan tayub. Kemudian berkembang menjadi tarian keraton dengan mengalami perubahan-perubahan. Perkembangan tari gambyong bisa dilihat dengan adanya perubahan gambyong yang ada di masyarakat dahulu, gambyong yang ada di keraton, dan gambyong yang ada di ISI Surakarta.
Semula tari Gambyong merupakan tarian ronggeng, susunan tariannya sederhana dan masih kasar. Adapun sekarang tari Gambyong adalah ngetapang, ngentrok, dedet, medilengser, srisik. Selanjutnya Gambyong masuk ke istana tetapi aturan-aturan tari disesuaikan dengan aturan tari yang ada di istana, sehingga kemudian tari Gambyong lebih terkenal sebagai tari istana. Busananya terdiri dari kain batik yang diwiru kecil, angkin jumputan, sampur yang disampirkan atau dikalungkan dikedua pundak. Perlengkapan yang lain yaitu cundukjungkat, cunduk mentul, subang, gelang, kalung, dan hiasan bunga melati yang dironce.
Lebih jelasnya silahkan simak Pertunjukan Tari Gambyong Pareanom Berikut ini.
Tari Gambyong Pareanom
Tari Gambyong yang ada di Mangkunegaran adalah Gambyong Pareanom. Susunan tari Gambyong Pareanom ini sebagai berikut.
- Penari rakit menempatkan diri dilanjutkan dengan sembahan, berdiri sabetan, dilanjutkan maju gawang, nikel warti, dan sembahan.
- Sembahan dilanjutkan beksan, merong, kebar, dan ciblon.
- Sembahan dilanjutkan berdiri sabetan, mundur gawang, nikel warti, dan sembahan.
Iringan Musik
Iringan musik yang dipakai pada tari Gambyong adalah laras Pelog, dan memakai keprak, cakupan gerongan yang dipakai adalah Gerongan Kinanthi. Iringan musik dibagi menjadi tiga bagian, yakni:
- Patet Jugog, diteruskan dengan sulukan, ayak-ayakan, dan Pathet Jugog Pathet Nem.
- Gendhing Gambir Sawit
- Pathet Jugog, ayak-ayakan, lalu Pathet Jugog Pelog Nem.
Bentuk iringan tari Gambyong dibedakan menjadi dua, yakni:
- Tari Gambyong Gede, iringannya gendhing kethuk-kethuk kerep.
- Tari Gambyong Cilik, bentuk iringannya ladrang.
a. Busana Tari Gambyong
Penari mengenakan kain panjang, corak Parang Asem yang diwiru kecil-kecil, mengenakan mekak berwarna hijau dengan sampur kuning. Lilitan dipinggang diberi pendhing, rambut diikat kemudian dimasukkan ke kanthong gelung, mengenakan jamang, sumping kelat bahu, cundhuk jungkat, kalung, gelang, subang, dan bros.
b. Rias Wajah
Wajah dirias secantik mungkin, dengan mengenakan bedhak yang halus, pemerah pipi, eye shadow, lipstik, sehingga akan tampil apik dan menarik, dengan rambut dimasukkan ke kanthong rambut. Pada rambut dikenakan roncean bunga melati yang dikenakan di samping kepala hingga bunga melati tersebut jatuh ke pundhak yang juga terkenal dengan bunga tiba dada.
Baca juga:
Sejarah Asal Usul Tari Kuda Lumping (Jathilan) Jawa Tengah
Mengenal Tari Bedhaya Ketawang Tarian Klasik dari Surakarta Jawa Tengah
Tari Lambangsih: Iringan, Tatarias, dan Busana Tari Lambangsih
Baca juga:
Sejarah Asal Usul Tari Kuda Lumping (Jathilan) Jawa Tengah
Mengenal Tari Bedhaya Ketawang Tarian Klasik dari Surakarta Jawa Tengah
Tari Lambangsih: Iringan, Tatarias, dan Busana Tari Lambangsih
Demikian pembahasan tentang "Tari Gambyong Jawa Tengah, Iringan Musik, Busana, dan Rias Wajah Penarinya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel kesenian tari menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.