16 Jenis Aliran Seni Rupa Lengkap Contoh Gambar dan Tokohnya
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya alat dan bahan berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam bidang seni rupa.
Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, sehingga dunia ini seakan-akan menyisihkan seni rupa. Hal ini menyebabkan seniman-seniman berontak. Pemberontakan seniman tersebut termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, terutama kreativitas seni, sehingga lahirlah aliran-aliran dalam seni rupa.
Aliran-aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang selaras, saling meneruskan, atau menentang aliran sebelumnya. Aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Menurut perkembangan atau periodesasinya aliran atau gaya karya seni rupa dibedakan menjadi tiga, yaitu Tradisional, Modern, dan Post Modern. Beberapa aliran seni rupa tersebut antara lain sebagai berikut ini.
Aliran Seni Rupa Tradisional
1. Aliran Klasikisme
Aliran seni rupa ini berkembang pada awal abad ke-19 dan berpusat di Perancis. Kesenian Klasikisme mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik. Ciri-ciri seni Klasikisme antara lain:
a. dibuat-buat dan berlebihan,
b. indah dan molek,
c. dekoratif.
Tokoh-tokoh aliran ini antara lain: Watteau, Vigee Lebrun, Ringaud, Fragonard, dan Marisot Boucher.
Contoh karya seni Lukis aliran Klasikisme dan Neo-Klasikisme |
2. Aliran Neo-Klasikisme
Aliran seni rupa ini merupakan lanjutan dari aliran Klasikisme dengan tokohnya Jacques Louis David. Pelukis ini juga memimpin sekolah tinggi seni rupa yang pertama di Perancis yang bernama Royal Academy. Selain itu, David juga pelukis zaman Napoleon. Salah seorang muridnya bernama Jean Ingres (1780-1867).
Ciri-ciri aliran ini adalah:
a. terikat pada norma-norma intelektual
akademis,
b. bentuk selalu seimbang dan harmonis,
c. batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis, raut muka tenang berkesan agung,
d. berisi cerita lingkungan istana, cenderung dilebih-lebihkan.
Aliran Seni Rupa Modern
3. Aliran Romantisme
Aliran seni rupa ini merupakan penentang aliran neo-klasikisme yang cenderung statis, membuai, tenang, dan tak bergerak. Aliran Romantisme mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Mengandung cerita yang dahsyat dan cenderung emosional.
b. Penuh gerak secara dinamis.
c. Batasan-batasan warna bersifat kontras dan meriah.
d. Pengaturan komposisi hidup.
e. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f. Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Karya lukis beraliran Romantisme yang sangat terkenal adalah Rakit Medusa karya Theodore Gericault (1791-1824) Seniman Romantisme lainnya adalah:
- Euguene Delacroix (1798-1863),
- Jean Baptiste (1796-1875),
- Henri Rousseau (1812-1867),
- Jean Francois Millet (1814-1875) ,
- Ludwig Richter (1803-1884) ,
- Kasper Frederich (1779-1853),
- Von Schind ( 1804-1871),
- J. Pieneman (1779-1853),
- Andreas Schelfout (1787-1899) ,
- David Blez (1821-1899),
- Vernet,
- Raffet.
4. Aliran Realisme
Aliran seni rupa ini sebagai suatu protes terhadap aliran Romantisme yang melebih-lebihkan kenyataan. Aliran yang dicetuskan oleh Gustave Courbert ini berdasar pada konsep, bahwa lukisan pada dasarnya seni yang konkrit, ada, dan terjadi dalam masyarakat. Jadi, obyek kejadiannya tidak hanya di lingkungan istana saja. Oleh karena itu, aliran Realisme sering menampilkan figur-figur rakyat biasa dalam karya lukisnya.
Tokoh-tokoh Realisme lainnya adalah Jean Francois Millet, dan Honore Daumer.
5. Aliran Naturalisme
Aliran seni rupa ini mempunyai konsep, bahwa seni lukis yang baik adalah seni lukis yang sama persis secara visual dengan benda-benda yang dilukisnya. Jadi, ia bersifat fotografis. Alira ini dianggap sebagai bagian dari realisme dengan memilih objek yang indah dan cenderung membuai, dengan hasil visual yang mirip objek aslinya. Dalam perkembangannya aliran ini cenderung memperindah objek secara berlebihan.
Tokoh-tokoh aliran Naturalisme adalah George Vicat Cole, Rembrant, Luiz Alvarez Catala, John Constable, William Callow.
Tokoh-tokoh aliran Naturalisme adalah George Vicat Cole, Rembrant, Luiz Alvarez Catala, John Constable, William Callow.
6. Aliran Impresionisme
Bermula dari pameran pada tahun 1874 di Paris oleh 30 seniman, ada satu lukisan yang dipamerkan berjudul "Impression Rising Sun" karya Claude Monet. Lukisan tersebut digunakan oleh Loui Leroy untuk mengkritik pameran tersebut dalam koran ’Charivari’. Leroy mencibir pameran tersebut sebagai suatu impresi yang artinya terlalu mengesankan pandangan biasa. Kemudian istilah tersebut digunakan sebagai nama kelompok tersebut.
Dalam melakukan kegiatan melukis, seni lukis Impresionisme sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Mereka berusaha menangkap efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda. Jadi, yang ditampilkan adalah kilasan cahaya yang terpantul oleh benda dalam keadaan cuaca tertentu. Hal ini menyebabkan seniman harus dapat melukis secara cepat. Selain itu, kegiatan melukis biasanya dilakukan di luar studio. Konsepsi yang demikian menyebabkan lukisan aliran Impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas. Yang nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Seniman-seniman Impresionisme pada kenyataannya lebih kreatif dan matang dalam pengolahan warna. Tokoh-tokoh aliran Impresionisme adalah:
a. Claude Monet (1840-1926)
b. Edgar Degas (1834-1917)
c. Pierre Auguste Renoir (1841-1919)
d. Alfred Sisley (1839-1899)
e. Edouard Manet (1823-1883)
f. Camille Pissarro (1831-1903)
g. Paul Cezanne,
h. Adolph Von Menzel (1815-1905)
i. Liebermann,
j. Johannes Bosboom,
k. Paul Gabriel,
l. Williem Misdag,
m. Berthe Morrisot,
n. Vincent van Gogh,
o. Hendy de Toublous Lautrec.
7. Aliran Post-Impresionisme/ Pointilisme
Aliran Post-Impresionisme mengembangkan perenungan problem sinar dengan lebih mendalam. Kehadiran teori spektrum warna oleh Isaac Newton mengilhami konsepsi Paul Signac yang berpendapat bahwa suasana selalu dipengaruhi oleh spektrum yang berubah-ubah. Paul Signac membuktikan pendapatnya ini dengan cara melukis menggunakan titik-titik warna yang saling berdekatan (pointilisme). Dari titik-titik warna tersebut didapat aspek warna baru. Pelukis yang juga menggunakan teknik ini adalah Georges Seurat. Vincent van Gogh mengembangkan teknik ini dengan teknik garis-garis warna yang pendek-pendek. Hal lni dapat kita lihat dalam karya-karyanya yang berjudul Potret Diri dan Sun Flower.
Pada masa yang sama, Paul Cezanne memberi inspirasi kepada kaum muda dengan cara membuat obyek lukisan yang disederhanakan. Obyek-obyek tiga dimensi dilukis menjadi bidang-bidang yang banyak sekali memenuhi bidang. Bidang-bidang tersebut dipenuhi dengan warna. Cara Cezanne inilah yang dikemudian hari mengilhami munculnya aliran Kubis.
Tokoh-tokoh aliran Post-Impresionis/ Pointilisme adalah:
a. Paul Signac (1863-1935),
b. Georges Seurat (1859-1891),
c. Paul Cezanne (1839-1906),
d. Vincent van Gogh (1853-1890),
e. Paul Gauguin ( 1848-1903).
8. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 900-an para pelukis mulai tidak puas dengan karya-karya yang hanya menonjolkan bentuk obyek saja. Mereka mulai menggali dan memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman batin. Dengan pengalaman-pengalaman batin tersebut, mereka bisa memindahkan obyek ke atas kanvas dengan ekspresi jiwa. Dengan demikian, pelukis tidak hanya menggambar berdasar pengamatan visual saja, namun juga obyek yang tertangkap oleh pengamatan jiwa dan perasaan.
Vincent van Gogh (1853-1890) adalah pelukis yang merasa tidak puas terhadap aliran Post-Impresionisme yang telah digelutinya beberapa tahun. Di akhir abad ke19, ia mengembara ke Perancis Selatan dan banyak melukis potret serta pemandangan alam dengan warna-warna yang kuat. Langkah Van Gogh inilah yang menjadi tonggak kemunculan aliran Ekspresionisme.
Tokoh-tokoh aliran Ekspresionisme adalah:
a. Vincent van Gogh,
b. Paul Cezanne,
c. Paul Gauguin,
d. Emil Nolde,
e. Karl Schmidt,
f. Mondesohn,
g. Leo Gestel,
h. Henry Jonas,
i. Charley Toorop,
j. Eduar Mach,
k. James Ensar,
l. Ferdinant Holder,
m. Sluyters.
Pelukis Indonesia yang termasyhur dalam aliran ini antara lain Affandi dan S. Sudjojono.
9. Aliran Fauvisme
Pada tahun 1950 di sebuah Salon d’Automne diadakan pameran oleh seniman-seniman muda. Lukisan-lukisan yang dipamerkan merupakan karya-karya yang sama sekali baru dari aliran-aliran yang ada sebelumnya. Lukisan-lukisan tersebut betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. Aliran seni rupa ini berusaha mengembalikan warna pada peranannya yang mutlak. Fauvisme berasal dari bahasa Perancis Des Fauves yang berarti “Binatang Jalang”. Istilah tersebut digunakan oleh Louis Xeuxelees untuk mengkritik pameran yang diadakan di Salon d’Automne tersebut. Namun, kemudian istilah ini digunakan sebagai nama kelompok tersebut. Aliran Fauvisme juga menekankan pada penggunaan garis kontur dan warna yang berani. Mereka menggambar apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti yang mereka buat.
Tokoh-tokoh aliran Fauvisme antara lain:
Tokoh-tokoh aliran Fauvisme antara lain:
a. Henri Matisse,
b. Henri Rousseau,
c. Roul Dufy,
d. Jan Sluyter,
e. Kees van Dongen,
f. Leo Gestel.
10. Aliran Kubisme
Aliran seni rupa ini dilatarbelakangi oleh konsep Paul Cezanne yang menyatakan bahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, dan balok. Semua bentuk yang ada di alam dipengaruhi oleh perspektif sehingga bidang tertuju ke titik tengah. Istilah Kubisme berasal dari kata ’Top de Cubisme’ yang dilontarkan Henri Matisse atas karya-karya Georges Braque yang berjudul ’Panorama’ dalam pameran tahun 1908. Dalam lukisan Georges Braque tersebut, rumah-rumah dilukis dalam bentuk kotak-kotak kubus. Lebih lanjut aliran ini dapat dibedakan menjadi beberapa aliran, seperti berikut.
a. Kubisme Analitik
Aliran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa suatu benda yang akan dilukis harus dianalisa per bagian, sehingga ia menjadi bagian-bagian faset yang dipaparkan dalam satu kesatuan yang memenuhi kanvas.
b. Kubisme Sintetik
Aliran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa benda yang dilukis berupa suatu sintesa dari bentuk-bentuk dasar hasil analitik yang tersusun kembali dalam suatu struktur semula.
Tokoh tokoh aliran Kubisme ini antara lain:
l) Georges Braque,
2) Pablo Picasso,
3) Leo Getel,
4) Otto van Rees,
5) Jan Sluyter,
6) Juan Gris,
7) Fernand Leger.
11. Aliran Abstraksionisme
Aliran abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi-asosiasi figuratif suatu obyek.
a. Abstrak Kubistis/ Abstrak Geometris
Yaitu abstrak dalam bentuk-bentuk geometris murni seperti lingkaran, kubus, segitiga, dan sebagainya. Konsep aliran ini adalah mengabstraksi objek-objek geometris menjadi bentuk non-objektif. Tokoh aliran ini adalah Wassily Kandisky.
Aliran seni rupa ini selanjutnya berkembang menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Suprematisme
Aliran ini lebih mengutamakan supremasi perasaan secara murni dengan objek-objek yang tidak terlalu membingungkan. Tokoh aliran ini adalah Kazimir Malevich dari Rusia (1913).
2). Neoplastisisme
Aliran ini lebih memberikan kebebasan esensi atau unsur seni rupa seperti warna dan garis dari beban peniruan bentuk-bentuk alam. Bidang datar tidak dipakai untuk memanipulasi gambar ruang. Penyederhanaan dan pemurnian ini diusakahan untuk mencapai universalitas. Tokoh aliran ini adalah Piet Mondrian (1872-1945).
3). Konstruktivisme
Aliran ini berusaha mengkonstruksikan bentuk tiga dimensi yang abstrak dengan menggunakan bahan-bahan bangunan modern dari plastik, kawat, kayu, dan besi. Tokoh aliran Konstruktivisme adalah Vladimir Tatlin, Naum Gabo, Alexander Calder's, Antonie Pevner, Max Bill.
4). Optical Art
Aliran ini menggunakan unsur berupa bentuk geometris yang berulang. Penataan garis, warna dan bentuk dengan akurasi tepat untuk memunculkan kesan tekstur atau ruang hingga dapat mengelabuhi penglihatan. Aliran ini lebih mengutamakan unsur ilmiah dan mengabaikan ekspresi. Tokoh aliran Optical Art adalah Victor Vasarely, Richard Anuszkiewich.
Aliran seni rupa ini selanjutnya berkembang menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Suprematisme
Aliran ini lebih mengutamakan supremasi perasaan secara murni dengan objek-objek yang tidak terlalu membingungkan. Tokoh aliran ini adalah Kazimir Malevich dari Rusia (1913).
2). Neoplastisisme
Aliran ini lebih memberikan kebebasan esensi atau unsur seni rupa seperti warna dan garis dari beban peniruan bentuk-bentuk alam. Bidang datar tidak dipakai untuk memanipulasi gambar ruang. Penyederhanaan dan pemurnian ini diusakahan untuk mencapai universalitas. Tokoh aliran ini adalah Piet Mondrian (1872-1945).
3). Konstruktivisme
Aliran ini berusaha mengkonstruksikan bentuk tiga dimensi yang abstrak dengan menggunakan bahan-bahan bangunan modern dari plastik, kawat, kayu, dan besi. Tokoh aliran Konstruktivisme adalah Vladimir Tatlin, Naum Gabo, Alexander Calder's, Antonie Pevner, Max Bill.
4). Optical Art
Aliran ini menggunakan unsur berupa bentuk geometris yang berulang. Penataan garis, warna dan bentuk dengan akurasi tepat untuk memunculkan kesan tekstur atau ruang hingga dapat mengelabuhi penglihatan. Aliran ini lebih mengutamakan unsur ilmiah dan mengabaikan ekspresi. Tokoh aliran Optical Art adalah Victor Vasarely, Richard Anuszkiewich.
b. Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan. Garis mewakili garis, warna mewakili warna, dan sebagainya. Bentuk-bentuk alam ditinggalkan sama sekali. Menggambarkan ekspresi gejolak jiwa secara spontan dan abstrak. Tokoh aliran ini adalah Ashile Gorky, Roberto Matta.
Aliran ini berkembang menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Color Fild Painting
Lebih menampilkan bidang-bidang yang relatif lebar dan berwarna. Tokoh aliran ini adalah Francis Picabia, Ben Nicholson.
2). Action Painting
Aliran ini lebih mengutamakan aksi cara melukis daripada bentuk. Tokoh aliran ini adalah Jackson Pollock, Therese Oulton.
Aliran ini berkembang menjadi lebih spesifik dan terbagi menjadi:
1). Color Fild Painting
Lebih menampilkan bidang-bidang yang relatif lebar dan berwarna. Tokoh aliran ini adalah Francis Picabia, Ben Nicholson.
2). Action Painting
Aliran ini lebih mengutamakan aksi cara melukis daripada bentuk. Tokoh aliran ini adalah Jackson Pollock, Therese Oulton.
Contoh karya seni Lukis Aliran Abstraksionisme |
12. Aliran Futurisme
Aliran seni rupa ini lahir di Italia pada tahun 1909 sebagai reaksi terhadap aliran Kubisme yang dianggap statis. Lukisan-lukisan Futurisme menggambarkan garis-garis yang dinamis penuh gerak. Karena jtu tema-tema yang dipilih biasanya menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti perang, pesta, arak-arakan, kerusuhan, dan sebagainya. Tokoh-tokoh aliran Futurisme antara lain:
a. Carlo Carra,
b. Buido Severini,
c. Umberto Boccioni,
d. F.T Marinetti.
13. Aliran Dadaisme
Aliran seni rupa ini merupakan pemberontak konsep-konsep aliran sebelumnya. Aliran Dadaisme mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku. Ciri aliran ini adalah sinis, nihil, dan berusaha melenyapkan ilusi pada karya-karyanya. Dada sendiri berasal dari istilah Perancis yang berarti kuda. Istilah ini untuk menggambarkan kebinalan, keliaran, dan kebrutalan lukisan Dada.
Aliran ini dilatarbelakangi oleh kekejaman Perang Dunia I yang tak kunjung padam. Perang yang tak henti-henti memberi kesan telah hilangnya nilai sosial dan nilai estetika dari muka burni. Sikap protes para seniman melahirkan karya-karya yang nihil. Pada tahun 1916, seniman-seniman yang terdiri dari Tristan Tzara, Marcel Janco, Hugo Ball, Richard Huelsenbeck, dan Hans Arp berkumpul di kota Cabaret Voltaire (Jerman) untuk melahirkan karya-karya beraliran Dadais. Aliran ini mencapai puncaknya pada tahun 1920-an dengan tokohnya:
a. Paul Klee,
b. Kurt Scwitters,
c. Tristan Tzara,
d. Marcel Janco, dan lain-lain.
14. Aliran Surealisme
Andre Breton mendefinisikan Surealisme dengan istilah "pure psychic automatism" atau otomatisme kejiwaan yang murni. Aliran Surealis banyak dipengaruhi oleh teori analisa psikologi Sigmund Freud mengenai ketidaksadaran dalam anatomisme dan impian. Seniman Surealis berpendapat bahwa karya-karya mereka merupakan otomatisme psikis yang murni dan bersandar pada realitas yang superior dari kebebasan asosiasinya.
Seni Surealisme sering tampil dengan tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis alam mimpi saja. Segala ketidakmungkinan dapat muncul dalam lukisan Surealis. Aliran ini dibagi atas 2 jenis aliran lagi.
a. Surealisme Figuratif
Surealisme jenis ini masih menampilkan bentuk nyata dan wajar yang disusun dalam struktur yang fantastis, sehingga pelukis aliran ini harus menguasai teknik dan bahan secara baik. Tokoh aliran Surealis jenis ini adalah Salvador Dali, Max Ernst, Odilon Redon, dan Marc Chagall.
b. Surealisme Abstraktif
Surealisme jenis ini tidak lagi menggunakan ingatan sebagai sumber atau tempat obyek. Obyek-obyek yang muncul sering berupa simbol-simbol bawah sadar. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Andre Masson dan Joan Miro.
15. Aliran Pop-Art
Aliran seni rupa ini lahir pada tahun 1956, sebagai pernyataan bahwa aliran ini bagian dari seni modern yang berlaku saat ini, dan tidak mengada-ada. Obyek yang ditampilkan adalah benda-benda yang sudah ada. Bentuk lukisan Pop-Art sering bersifat lucu, ironis, dan karikatural. Aliran Pop-Art lahir di Amerika Serikat dengan tokohnya: Tom Wasselmann dan Claes Oldenburg.
Contoh karya seni Lukis Aliran Pop-Art dan Aliran Post Modern |
Aliran Seni Rupa Post-Modern
16. Aliran Post-Modern atau KontemporerHingga kini masih terdapat perbedaan pendapat dalam pengklasifikasian gaya atau aliran seni rupa sesudah periode Modern. Namun, secara umum pengertian Post-Modern atau disingkat postmo adalah gaya seni rupa pasca modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa juga mengalami perkembangan gaya. Aliran seni rupa Post-Modern memiliki ciri-ciri berupa perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan minimnya ornamental. Aliran Post-Modern lebih bebasa dan cenderung tidak dibatasi aturan tertentu. Aliran ini banyak melakukan eksplorasi unsur rupa. Tema yang cukup dominan dalam karya karya Post-Modern adalah tema kemasyarakatan dan kritik sosial.
Baca juga:
Jenis Aliran Seni Lukis dan Contoh lukisan
Pengertian dan Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Lengkap
Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan, Pengertian dan Contohnya