Upacara Adat Riau Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Upacara Adat Riau
Secara umum upacara tradisional Provinsi Riau terbagi atas upacara adat daur hidup dan upacara adat lainnya. Upacara adat daur hidup meliputi upacara kelahiran, upacara masa dewasa, upacara perkawinan, dan upacara kematian. Upacara adat lainnya meliputi upacara-upacara ritual adat yang berhubungan dengan kepercayaan dan lingkungan alam. Semua jenis upacara tradisional ini dilakukan berbagai masyarakat Provinsi Riau sebagai perwujudan rasa menjunjung tinggi adat tradisi setempat.1. Upacara Daur Hidup
Upacara masa kelahiran meliputi tolak due (upacara tujuh bulan), akekah (beberapa hari setelah kelahiran), dan mengayun budak yang diadakan setelah bayi berusia tiga bulan. Saat upacara mengayun budak untuk bayi perempuan biasanya dilaksanakan batindik, yaitu melubangi telinga. Selanjutnya, diakhiri dengan upacara turun tanah saat bayi berusia enam bulan.
Upacara masa dewasa dimulai saat anak berusia tujuh tahun. Pada usia tersebut anak diantar kepada guru mengaji untuk belajar membaca Alquran, bersilat, dan menari zapin. Selanjutnya, pada masa ini, baik anak laki-laki maupun perempuan, sudah tiba waktunya untuk dikhitan (besunat). Upacara ini menandakan bahwa anak sudah menginjak masa dewasa.
Upacara masa perkawinan ada beberapa tahap.
- Sebelum perkawinan, meliputi merisik (menanyakan tentang seorang gadis yang akan dilamar), meminang (pihak laki-laki datang meminang gadis), mengantar belanja (pihak laki-laki membawa barang antaran ke pihak gadis), menggantung, dan berinai (memerahkan telapak tangan dan kaki kedua pengantin).
- Saat perkawinan, meliputi hari langsung (akad nikah), khatam kaji, bersansing, suap-menyuap, sembah-menyembah, dan makan beradat hadap-hadapan.
- Setelah perkawinan, meliputi mandi damai (menandakan pengantin telah melalui malam pengantin) dan menjelang mertua (pengantin mendatangi rumah orang tua pengantin laki-laki).
Peristiwa kematian merupakan suatu peristiwa yang pasti tiba dan harus dihadapi dengan penuh kesadaran. Dalam masyarakat Provinsi Riau ada beberapa kegiatan saat terjadi peristiwa kematian, yaitu merahap mayat, memandikan dan mengkafani jenazah, penguburan, dan tahlil tiga hari berturut-turut. Kemudian, tahlil pada hari ke-7 (menujuh), ke-20 (menduapuluh), ke-40, dan ke-100 (meratus) dari peristiwa kematian.
Upacara tradisional juga dikenal dalam adat istiadat masyarakat Talang Mamak. Komunitas suku bangsa yang mendiami Taman Nasional Bukit Tigapuluh ini masih sangat kental dengan beragam upacara adat. Mulai dari melahirkan dengan bantuan dukun bayi, timbang bayi, sunat, upacara perkawinan (gawai), berobat berdukun, beranggul (tradisi menghibur orang yang kemalangan), dan upacara batambak (menghormati roh yang meninggal dan memperbaiki kuburannya untuk peningkatan status sosial). Semua upacara adat ini dilakukan dengan ritual-ritual khusus yang sangat menarik untuk disimak dan memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Dalam tradisi pernikahan suku Talang Mamak masih sangat kentara unsur-unsur kepercayaan nenek moyangnya (animisme dan dinamisme). Hal tersebut terlihat dari beberapa tahapan yaitu sabung ayam, penyerahan alat-alat yang akan dimasak (lemukut sepatah rebung sepucuk pakis sekalo selemak semanis), dan mandi balimau.
Pada malam hari pernikahan ada upacara penyerahan piring yang berisi daun sirih dan keris dari mempelai pria. Oleh keluarga mempelai wanita, piring ini diberikan kepada ketua RT setempat agar segera dilangsungkan upacara pernikahan. Selanjutnya, piring ini diberikan kepada kepala dusun (kadus) sambil mengatakan agar kedua mempelai dinikahkan. Kemudian, kadus menunjuk seorang pegawai adat untuk menikahkan kedua mempelai tersebut.
Prosesi pernikahan dipimpin oleh pegawai adat dengan acara seperti berputar mengelilingi ruangan di bawah kayu lupak, beradu cepat duduk, bertukar rokok, saling menyuapi nasi, berbalas pantun, nasihat perkawinan, pengesahan pernikahan, dan diakhiri dengan makan bersama.
2. Upacara Adat Lainnya
Ragam upacara adat lainnya meliputi upacara adat yang berhubungan dengan kepercayaan dan upacara yang berhubungan dengan lingkungan alam dan manusia. Salah satu tradisi upacara adat yang sangat populer di Provinsi Riau yaitu pacu jalur. Upacara adat perlombaan mendayung sampan dan perahu yang diadakan setiap tahun sekali ini berupa hias. Hampir setiap daerah di Provinsi Riau mengadakan upacara adat ini.
Selanjutnya, upacara adat lainnya yang sering dilakukan masyarakat Provinsi Riau adalah babalian, turun ke ladang, mengemping, batobo, potong balimau, mandi air asin, dan persembahan taut. Babalian merupakan upacara pengobatan tradisional yang dipimpin oleh seorang pawang (kemantan) dengan dibantu oleh pebayu dan bujang belian.
Upacara Mengemping adalah upacara yang diselenggarakan pada musim panen padi. Pada upacara itu gadis-gadis menumbuk padi muda untuk dijadikan emping. Batobo, yaitu upacara turun ke sawah. Potong balimau, yaitu upacara yang diadakan sehari menjelang bulan Ramadan. Mandi air asin, yaitu upacara yang diadakan setiap bulan Sapar sebagai upacara penolak bala. Persembahan laut, yaitu upacara yang dilaksanakan dua tahun sekali yang bertepatan dengan bulan Sapar dan bertujuan sebagai penolak bala.
Dalam tradisi masyarakat etnis Tionghoa yang bermukim di Kabupaten Rokan Hilir dikenal adanya upacara Bakar Tongkang. lnilah satu-satunya tradisi Tionghoa yang ada di Indonesia. Upacara ini hanya dilakukan setiap tanggal 15 dan 16 bulan kelima Imlek kalender Cina. Ritual ini berupa pembakaran tongkang dengan replikanya yang terbuat dari kertas. Sebelum dibakar, tongkang diinapkan dahulu semalam di kelenteng.
Prosesi ini merupakan salah satu kepercayaan masyarakat Tionghoa di Bagan siapi-api. Masyarakat biasanya menunggu sampai tongkang terbakar. Setelah dibakar, dilihat. ke arah mana tongkang menghadap. Hal inilah yang dipakai sebagai pertanda, terutama masalah dunia usaha (bisnis). Apabila tongkang setelah dibakar menghadap ke arah laut, bisnis lebih banyak diarahkan ke laut. Begitu pula sebaliknya, apabila tongkang menghadap ke darat, bisnis diarahkan ke wilayah daratan. Dalam prosesi ini biasanya diikuti berbagai pementasan seni budaya Tionghoa, seperti barongsai dan tari-tarian tradisional Tionghoa.
Baca juga:
Rumah Adat Riau Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Makanan dan Minuman Khas Riau, Lengkap Penjelasannya
Bahasa Daerah Riau Lengkap Penjelasannya
Baca juga:
Rumah Adat Riau Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Makanan dan Minuman Khas Riau, Lengkap Penjelasannya
Bahasa Daerah Riau Lengkap Penjelasannya