Bahasa Daerah Papua Barat Lengkap Penjelasannya

Bahasa Daerah Papua Barat

Berikut ini beberapa bahasa yang digunakan oleh sebagian penduduk di Provinsi Papua Barat terutama yang berdiam di Kabupaten Raja Ampat.

1. Bahasa Ma’ya, yaitu bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku bangsa Wawiyai (Teluk Kabui), suku bangsa Laganyan (Kampung Araway, Beo, dan Lopintol), dan suku bangsa Kawe (Kampung Selpele, Salio, Bianci, Waisilip). Mereka menggunakan satu bahasa yang terdiri atas beberapa dialek, yaitu dialek Wawiyai, Laganyan, dan Kawe. 

2. Bahasa Ambel, yaitu bahasa yang digunakan oleh penduduk yang mendiami beberapa kampung di timur Teluk Mayalibit, seperti Warsamdin, Kalitoko, Wairemak, Waifoi, Go, dan Kabilol, serta Kabare dan Kapadiri di Waigeo Utara. 

3. Bahasa Batanta, digunakan oleh masyarakat yang mendiami sebelah selatan Pulau Batanta, yaitu penduduk Kampung Wailebet dan Kampung Yenanas

4. Bahasa Tepin, digunakan oleh penduduk di sebelah utara ke arah timur Pulau Salawati, yaitu penduduk di Kampung Kalyam, Solol, Kapatlap, dan Samate. Bahasa ini memiliki beberapa dialek, yaitu dialek Kalyam Solol, Kapatlap, dan Samate

5. Bahasa Moi, yaitu bahasa yang digunakan oleh penduduk di Kampung Kalobo, Sakabu, dan sebagian Kampung Samate. Bahasa Moi yang dipakai di Salawati merupakan satu dialek bahasa Moi yang berasal dari daratan besar sebelah barat wilayah Kepala Burung, yang berbatasan langsung dengan Selat Sale. 

6. Bahasa Matbat, digunakan oleh penduduk asli Pulau Misool. Penutur asli bahasa ini tersebar di Kampung Salafen, Lenmalas, Atkari, Folley, Tomolol, Kapatcool, Aduwei, dan Magey

7. Bahasa Misool, Sebutan ini diberikan oleh masyarakat Misool yang berbahasa Misool sendiri. Masyarakat Misool yang menggunakan bahasa Misool pada umumnya beragama Islam. Mereka tersebar di Kampung Waigama, Fafanlap, Gamta, Lilinta, Yelu, Usaha Jaya, dan Harapan Jaya. Bahasa ini juga digunakan oleh beberapa kampung Islam di Salawati, seperti Sailolof dan Samate

8. Bahasa Biga adalah salah satu bahasa migrasi yang terletak di sebelah tenggara Pulau Misool. Bahasa ini digunakan oleh penduduk yang tinggal di Kampung Biga, tepi Sungai Biga. Penduduk dan bahasa ini diperkirakan bermigrasi dari Pulau Waigeo, yaitu dari Kampung Kabilol yang berbahasa Ambel

9. Bahasa Biak di Raja Ampat merupakan bahasa yang bermigrasi dari Pulau Biak dan Numfor seiring dengan penyebaran orang Biak ke Raja Ampat. Bahasa Biak terdiri atas beberapa dialek, yaitu Biak Beteu (Beser), Biak Wardo, Biak Usba, Biak Kafdaron, dan Biak Numfor

10. Bahasa-bahasa lain. Dengan arus migrasi penduduk dari Kepulauan Maluku dan wilayah bagian barat Iainnya, maka terdapat juga beberapa bahasa yang dipakai oleh penduduk pendatang di Raja Ampat, seperti bahasa Ternate, Seram, Tobelo, Bugis, Buton, dan Jawa.

Baca juga:
Upacara Adat Papua Barat Lengkap Penjelasannya
Rumah Adat Papua Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Pakaian Adat Papua Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya