7 Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat Lengkap Penjelasannya
Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat
Ada beberapa tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setiap tarian mempunyai makna sendiri-sendiri. Tarian-tarian tersebut antara lain sebagai berikut.1. Tari Mpaa Lenggo
Mpaa Lenggo berarti bermain-main. Tari ini dibawakan oleh sekelompok wanita yang terdiri atas lima orang. Tarian ini sering dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Para penari menggunakan sapu tangan untuk mengiringi gerakan tangan si penari. Pakaian yang dipakai oleh penari Mpaa Lenggo adalah kain sarung yang disebut kain tembe salungka, sedangkan baju tanggungnya disebut baju poro. Perlengkapan lainnya terdiri atas sebuah kipas yang dalam bahasa daerahnya disebut kipa. Kemudian dipasang sehelai sapu tangan yang disebut pesapu dan akhirnya sunting bunga penghias rambut yang disebut ungge.
2. Tari Batunganga
Tari ini diangkat dari cerita rakyat yang mengisahkan kecintaan rakyat kepada putri raja yang masuk ke dalam batu. Melalui tarian ini rakyat memohon agar sang putri dapat keluar dari batu.
3. Tari Sere
Tarian ini menggambarkan keprajuritan kesultanan Bima. Tarian ini biasanya ditampilkan pada upacara menyambut tamu, baki pada upacara adat, pelantikan sultan, serta perayaan yang lain.
4. Tari Oncer
Tarian ini merupakan tarian peninggalan kerajaan Bima yang dahulu dilakukan untuk membangkitkan kepahlawanan. Sekarang tarian tersebut dipertunjukkan untuk menyambut tamu atau memperingati peristiwa-peristiwa penting.
5. Tari Preisian
Tarian ini merupakan jenis tarian perang. Setiap penari membawa perisai dan bersenjata sepotong tongkat rotan. Sambil menari dengan gerakan pencak silat yang lincah, para penari saling memukul, kadang-kadang hingga mangeluarkan darah. Konon ada unsur magis dalam tarian ini, karena penari yang terkena pukulan rotan tidak merasa sakit.
6. Tari Gandrung
Tari Gandrung ditarikan oleh seorang atau dua orang gadis. Pertunjukan ini biasanya dilakukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga dipertontonkan pada hari-hari besar. Pada saat menarikan tari gandrung, para penari menggunakan kipas. Ketika penari menyentuhkan kipasnya kepada salah satu penonton, biasanya laki-laki, kemudian diajak untuk menari.
7. Tari Cupak Gerantang
Cupak Gerantang merupakan bentuk operet yang mengambil tema cerita Panji Semiring dengan warna asli Bali dan telah dimodifikasi dengan ciri khas Sasak. Pertunjukan Cupak Gerantang ini biasanya diadakan pada acara perkawinan atau khitanan. Pertunjukan ini biasanya diadakan sepanjang malam dari pukul 21.00 hingga pagi hari.