Senjata Tradisional Sulawesi Selatan Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Senjata Tradisional Sulawesi Selatan

Senjata tradisional juga merupakan produk kebudayaan dari suatu komunitas masyarakat. Orang Bugis dan Makassar memiliki senjata tradisional yang berupa keris. Dalam bahasa Bugis, keris disebut kawali dan menurut orang Makassar dinamakan seleq’. Senjata ini sebagai warisan budaya kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan dan sebagian orang meyakininya sebagai pusaka.

Senjata Tradisional Keris

Ada bermacam-macam nama keris, misalnya gencong, kaleo, tappi, dan sambang. Fungsi keris berbeda dengan senjata tajam lainnya, misalnya badik. Tindak kekerasan lainnya di kalangan orang Bugis-Makassar umumnya berkaitan dengan penggunaan badik. Badik sebenarnya adalah pisau yang bersarung. Bentuknya lebih pendek daripada keris, tidak ada liukan, dan tidak ada urat. Badik pun umumnya lebih banyak didapatkan pada orang-orang Makassar, sementara orang Bugis lebih gemar memelihara kawali. Ada sebagian kawali yang memiliki pamor. Pembuat keris ini di Sulawesi Selatan disebut panrita.

senjata tradisional sulawesi selatan

Senjata Tradisional Badik

Badik merupakan senjata tradisional yang dikenal dan dipergunakan oleh orang Bugis-Makassar sejak ratusan tahun lalu. Badik terbuat dari besi yang satu sisi bilahnya tajam dengan ujung runcing. Secara umum badik terdiri atas tiga bagian: hulu (gagang), bilah (besi), dan warangka (sarung badik) sebagai pelengkap badik. Badik Makassar bentuknya memiliki kale (bilah) yang pipih, batang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung) yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut badik sari. Badik masyarakat Bugis memiliki bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar pada bagian ujung.

Badik sebagai benda budaya dan hasil kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan telah lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya kaum laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada konsep budaya dan pandangan masyarakat bahwa laki-laki dianggap ideal bila telah memiliki tiga hal: wanita (istri), rumah, dan besi (badik). Saat ini, fungsi dan kegunaan badik telah mengalami pertukaran, di mana badik lebih dihayati sebagai benda pusaka yang mempunyai nilai sebagai bahan sejarah.

Baca juga:
Senjata Tradisional Indonesia "34 Provinsi" Lengkap Gambar dan Penjelasannya
Senjata Tradisional Kalimantan Timur Lengkap, Gambar dan Penjelasannya
Senjata Tradisional Sulawesi Utara Lengkap, Gambar dan Penjelasannya