Rumah Adat Gorontalo Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Rumah Adat Gorontalo

Orang Gorontalo memiliki rumah adat yang disebut Bantayo Poboide. Selain itu, masyarakat Gorontalo juga memiliki rumah adat yang disebut Dulohupa.

A. Rumah Adat Dulohupa

Contoh rumah adat Dulohupa terletak di Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Pada masa lampau kerabat kerajaan menggunakan rumah ini untuk bermusyawarah. Dulohupa merupakan rumah panggung yang terbuat dari papan, dengan bentuk atap khas daerah Gorontalo. Pada bagian belakang ada ajungan, tempat para raja dan kerabat istana beristirahat atau bersantai sambil melihat kegiatan remaja istana bermain sepak raga.

B. Rumah Adat Bantayo Poboide

Salah satu rumah adat Bantayo Poboide terdapat di depan kantor bupati Gorontalo di Limboto. Bantayo Poboide mengandung pengertian rumah musyawarah adat. Berbagai upacara adat, penerimaan tamu kenegaraan, pesta perkawinan adat, sampai kegiatan sosial dan keagamaan kerap dilangsungkan di tempat itu. Bantayo poboide menjadi sebuah tempat ideal bagi beragam kegiatan masyarakat.

rumah-adat-gorontalo

Secara keseluruhan bahan yang digunakan untuk membangun rumah adat ini adalah kayu. Ada dua jenis kayu yang digunakan, yaitu kayu cokelat dan kayu hitam. Kayu cokelat kemerahan memiliki serat lurus. Kayu ini tampak mendominasi seluruh bangunan. Kayu berwarna hitam dipergunakan sebagai kusen, pegangan tangga, dan pagar balkon. Kayu hitam juga dipakai sebagai ukiran lubang angin. Ukiran halus pada lubang angin di atas pintu bermotifkan tumbuhan dan bunga yang berlubang-lubang. Dinding, daun pintu, jendela, dan lantai dibuat dari kayu cokelat kemerahan, dipernis tipis. Semua kusen, tulang pintu, jendela, dan pegangan tangga serta balkon dibuat dari kayu hitam.

Dua buah tangga yang cukup lebar, secara simetris terletak di depan bangunan. Keduanya mengapit balkon yang merupakan bagian serambi depan. Pada sayap kanan dan kiri terdapat ruang terbuka yang lebih rendah daripada bagian panggung bangunan utama. Akan tetapi, kedua ruangan itu tetap lebih tinggi dari permukaan tanah. Ruangan itu merupakan aula terbuka bagi serambi kanan dan kiri bangunan utama. Sepasang tangga yang masing-masing terletak di sayap kanan dan kiri, menghubungkan serambi kanan dan serambi kiri bangunan utama. Dengan demikian, tanpa melalui tangga utama di depan bangunan, orang dapat keluar dari serambi kanan atau kiri menuju aula terbuka di sayap bangunan utama.

Keseluruhan bangunan Bantayo Poboide ini terbagi atas lima bagian.
  1. Serambi luar atau depan.
  2. Ruang tamu. Ruang ini merupakan ruangan memanjang dengan sebuah kamar di tiap-tiap ujung kanan dan kirinya.
  3. Ruang tengah merupakan ruangan terluas diantara kelima bagian yang lain. Di ruangan ini terdapat dua buah kamar yang keduanya terletak di sisi kiri ruangan.
  4. Ruang dalam memiliki luas dan bentuk yang sama dengan ruang tamu. Dua buah kamar juga terdapat di tiap-tiap ujung kanan dan kiri ruangan ini.  Selain mempunyai pintu pada setiap kamar, di bagian dalam ini juga mempunyai pintu yang menuju keserambi samping.
  5. Ruang belakang tempat dapur, kamar mandi, dan kamar-kamar kecil. Tidak seperti di ruangan lainnya, kamar-kamar di ruang belakang ini terletak berderet memanjang. Pada tiap-tiap ujung kanan dan kirinya terdapat sebuah pintu keluar menuju serambi samping.

Baca juga:



Sumber : Selayang Pandang Gorontalo : Ir. Nuhroho Yuananto