Makanan dan Minuman Khas Sulawesi Utara, Lengkap Penjelasannya
Makanan dan minuman khas Provinsi Sulawesi Utara yaitu makanan dan minuman yang dibuat dengan bahan-bahan yang berasal dari hasil sumber daya alam wilayah setempat. Bahan dasar tersebut dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan, atau kehutanan.
Makanan Khas Sulawesi Utara
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Provinsi Sulawesi Utara. Makanan ini terbuat dari beras, jagung, air, garam, ubi merah, labu kuning, singkong, bayam, kangkung, daun serai, kunyit, daun bawang, dan kemangi. Makanan ini biasanya disajikan dengan ikan jambal asin goreng, tahu, tempe, dan sambal terasi. Tinutuan sendiri artinya semrawut atau campur aduk dalam bahasa daerah. Ini dikarenakan bubur ini dibuat dari berbagai macam bahan. Tetapi juga karena itu bubur Manado ini mengandung banyak gizi dan serat yang baik untuk pencemaan dan kesehatan. Bubur ini biasa disajikan untuk sarapan pagi. Tinutuan sangat terkenal di Manado, Sulawesi Utara sehingga kota ini juga mendapat nama julukan Kota Tinutuan.
Perkedel jagung atau juga disebut bakwan adalah makanan yang dibuat dari jagung, terigu, telur ayam, dan digoreng. Beberapa variasi menggunakan bawang daun, cabe merah, bawang merah, dan bawang putih. Bila dibuat dari kentang namanya perkedel kentang.
Jenis makanan utama lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Utara antara lain ayam garo rica, ayam isi di buluh, ayam tuturuga, ayam woku balanga, babi garo (daging babi), babi rica (daging babi), babi sayur leilem, babi tore (digoreng/ panggang), brenebon, cakalang fufu, ikan bakar dabu-dabu lilang, ikan mas woku, ikan mujair woku, ikan mike, kuah asam, pampis, pangi isi di buluh posana, perkedel nike, rica roa, rica rodo, RW (rintek wuuk bahasa Tombulu artinya bulu halus, daging anjing), saut, sayur daun pepaya, sayur ganemo, sayur leilem, sayur paku isi di buluh, sayur petsai, sayur tumis buncis, sayur tumis kangkung, telor ikan cakalang woku, tikus bumbu RW, dan tinorangsak (daging babi) .
Nasi jaha adalah ketan yang dimasak dengan cara dibakar di dalam buluh bambu. Sebelumnya buluh bambu yang sudah tua ini dilapisi dengan daun pisang. Berasnya sendiri dibumbui dengan jahe, bawang merah, serai, dan daun jeruk purut. Setelah dibakar matang, buluh bambunya dibuka, diambil nasinya yang terbungkus daun pisang kemudian dipotong-potong.
Kue Khas Sulawesi Utara
Selain nasi jaha Sulawesi Utara memiliki sangat banyak jenis kue khas, di antaranya adalah ambal, apang, apang coe, bagea katu, balapis, ba pia (temo/ kacang), biapong (ba/temo/unti), biji-biji (janewer), binyolos, bobengka, bobengka kakas, brot goreng, brudel, cucur, gula tare’, halua kacang, halua kanari, kacang goyang, klaper taart, kolombeng, kopi-kopi, koyabu, kue kuk, kue susen (sus), kukis daong, kukis lopi, lalampa, lampu-lampu, onde-onde, palabutung, panada, pia ba (daging babi), pisang kukus, spetbuff, dan waji.
Minuman Khas Sulawesi Utara
Cap Tikus adalah jenis cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang dihasilkan melalui penyulingan saguer (cairan putih yang keluar dari mayang pohon enau atau seho dalam bahasa daerah Minahasa). Saguer sejak keluar dari mayang pohon enau sudah mengandung alkohol. Menurut kalangan petani, kadar alkohol yang dikandung saguer juga tergantung pada cara menuai dan peralatan bambu tempat menampung saguer saat menetes keluar dari mayang pohon enau.
Untuk mendapatkan saguer yang manis bagaikan gula, bambu penampungan yang digantungkan pada bagian mayang tempat keluarnya cairan putih (saguer), berikut saringannya yang terbuat dari ijuk pohon enau harus bersih. Semakin bersih, saguer semakin manis. Semakin bersih saguer, maka Cap Tikus yang dihasilkan pun semakin tinggi kualitasnya.
Cap Tikus sudah dikenal sejak lama di Tanah Minahasa. Memang tidak ada catatan pasti kapan Cap Tikus mulai hadir dalam khazanah budaya Minahasa. Namun, setiap warga Minahasa ketika berbicara tentang Cap Tikus akan menunjuk bahwa minuman itu mulai dikenal sejak nenek moyang mereka. Umumnya petani Minahasa sebelum pergi ke kebun atau memulai pekerjaannya minum satu seloki (gelas ukuran kecil, sekali teguk) Cap Tikus. Minuman ini dikenal oleh setiap orang Minahasa sebagai minuman penghangat tubuh dan pendorong semangat untuk bekerja. Sadar betul bahwa Cap Tikus mengandung kadar alkohol tinggi, sudah sejak dulu orang-orang tua mengingatkan agar bisa menahan atau mengontrol minum minuman Cap Tikus. Sejak dulu pula dikenal pameo menyangkut Cap Tikus, minum satu seloki Cap Tikus cukup untuk menambah darah, dua seloki bisa masuk penjara, dan minum tiga seloki bakal ke neraka.
Mengapa dinamai Cap Tikus? Ada dugaan, nama itu dipakai karena pembuatannya dilakukan di sela-sela pepohonan, tempat tikus hutan hidup.
Minuman Es Khas Sulawesi Utara
Untuk kategori ini, masyarakat Sulawesi Utara mengenal es cukur kacang, es palubutung, gohu (asinan), dan es kacang merah.
Baca juga:
Makanan Khas Masyarakat Sulawesi Tengah
Makanan dan Minuman Khas Sulawesi Selatan, Lengkap Penjelasannya
Makanan Khas Sulawesi Barat, Lengkap Penjelasannya
Baca juga:
Makanan Khas Masyarakat Sulawesi Tengah
Makanan dan Minuman Khas Sulawesi Selatan, Lengkap Penjelasannya
Makanan Khas Sulawesi Barat, Lengkap Penjelasannya