Bahasa Daerah Bangka Belitung Lengkap Penjelasannya

Suku bangsa di Provinsi Bangka Belitung termasuk ke dalam rumpun Malayu. Bahasa yang digunakannya pun adalah bahasa Melayu sehingga tidak sulit bagi kaum pendatang dalam menangkap pembicaraan masyarakat di provinsi ini.

Bahasa Daerah Bangka Belitung

Salah satu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari di provinsi Bangka Belitung adalah bahasa Melayu Bangka. Bahasa Melayu Bangka tersebut tentu dipengaruhi oleh dialek Bangka. Yang dinamakan dialek Bangka tidak lain adalah bahasa Melayu yang mengalami perubahan sedikit di sana-sini.

Pada umumnya perubahan itu terletak pada pengucapan vokal ”a” (terakhir) yang adakalanya berubah ucapan menjadi ”e” atau ”o” ataupun ”é”, misalnya siapa menjadi siape atau siapo ataupun siapé. Adanya perubahan dalam pengucapan ini memudahkan bagi kita untuk mengenal apakah seseorang itu berasal dari Bangka bagian barat atau bagian utara, bagian tengah ataukah bagian selatan. Dengan keadaan ini, maka bahasa-bahasa itu dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Bahasa Mentok

Bahasa ini dipergunakan oleh penduduk Bangka bagian barat. Biasanya pengucapan a berubah menjadi é, seperti bahasa Melayu dipergunakan di Malaysia Konon. menurut sejarah orang Mentok ini berasal dari Johor dan Siantan yang datang pada abad ke-18.

b. Bahasa Belinyu

Bahasa ini dipergunakan oleh penduduk Bangka bagian utara. Pengucapan vokal a berubah menjadi o, hampir sama dengan bahasa Palembang sehingga ”apa” menjadi ”apo”.

c. Bahasa Orang Lom

Bahasa ini dipergunakan oleh orang-orang Mapur yang berdiam di bagian utara. Menurut cerita, sebelum tahun 1850 orang Mapur dinamakan orang Lom oleh penduduk Bangka lainnya karena orangnya belum beragama.

Bahasa daerah Bangka dipengaruhi pula oleh bahasa Jawa yang masuk pada masa Kerajaan Majapahit berkuasa di daerah tersebut. Hal ini menyebabkan kata ganti empunya (possessive pronoun) ”nya” menjadi a. Misalnya, bapak a untuk menyebutkan bapaknya, duit a untuk duitnya.

Di provinsi ini juga digunakan bahasa Melayu Belitung. Pulau Belitung lebih dekat dengan Pulau Kalimantan sehingga bahasa penduduknya dipengaruhi oleh wilayah tersebut. Namun, perbedaan fonetiknya tidak begitu signifikan. Bunyi bahasanya hanya dibedakan oleh cengkoknya. Dengan begitu, irama dari fonetis bahasanya terdengar memiliki perbedaan alunan. Perbedaan ini misalnya bisa disimak pada bunyi bahasa asli penduduk wilayah Sijuk dengan penduduk wilayah Belantu. Sementara itu, wilayah lainnya hampir sama dan tidak ada perbedaan yang menonjol.

Perbedaan fonetik inilah yang dapat menunjukkan identitas pribadi serta asal usul kelahirannya. Hal ini karena budaya setiap insan akan tercermin lewat bahasa yang disebut dengan istilah budi-bahasanya. Budi dan bahasa penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan budi yang ramah dengan diiringi bahasa yang santun.

Selain bahasa Melayu Bangka dan bahasa Melayu Belitung, di provinsi ini juga digunakan bahasa lain. Bahasa tersebut adalah bahasa Cina (orang Tionghoa BABEL) dan bahasa Indonesia.

Bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut tidak mengenal tingkatan seperti bahasa Jawa atau Sunda. Untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat formal, masyarakat di provinsi ini menggunakan bahasa indonesia. Sementara itu, untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat nonformal, penduduk di provinsi ini menggunakan bahasa Melayu Bangka atau Melayu Belitung.

Baca juga:
Bahasa Daerah Lampung Lengkap Penjelasannya
Bahasa Daerah Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya
Upacara Adat Bangka Belitung Lengkap Penjelasannya