Rumah Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya

Rumah Adat Lampung

Rumah Adat tradisional Lampung umumnya, terdiri dari beberapa jenis bangunan. Bangunan tempat tinggal disebut lamban, lambahana atau nuwou. Bangunan ibadah disebut mesjid, mesigit, surau, rang ngaji, atau pok ngajei. Bangunan musyawarah disebut sesat atau bantaian. Bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka disebut lamban pamanohan.

gambar rumah adat lampung nowou sesat

Rumah adat masyarakat Lampung ada bebera jenis. Secara umum rumah tradisional Lampung berbentuk panggung (rumah di atas tiang). Hal ini sesuai kondisi alamnya yang banyak sungai. Rumah tradisional Lampung dibangun tidak berdasar arah mata angin, tetapi mengikuti alur sungai. Bangunan rumah didirikan membelakangi sungai dengan pola deretan memanjang (rapat) tanpa batas halaman. Bagian belakang rumah juga tanpa lapisan (batas) seirama lekuk-lekuk alur sungai. Tidak ada kamar mandi dan kakus karena orang Lampung melakukan kedua kegiatan tersebut di sungai.

Adapun yang dipakai sebagai icon rumah adat Provinsi Lampung yaitu rumah sesat (nuwou sesat). Rumah sesat merupakan balai pertemuan adat antar marga. Di tempat inilah para purwatin (penyimbang adat) mengadakan pepung adat (musyawarah). Untuk masuk ke dalam rumah sesat melalui sebuah tangga yang dinamakan jambat agung atau lorong agung. Oleh sebab itu, rumah ini juga disebut Sesat Balai Agung.

Di atas lorong agung terdapat tiga buah payung berwarna putih, kuning, dan merah yang melambangkan kesatuan masyarakat Lampung. Payung putih untuk lambang tingkat marga, payung kuning untuk tingkat kampung, dan payung merah untuk tingkat suku. Setiap rumah sesat juga terdapat lambang Garuda yang merupakan perlambang marga Lampung. Dulunya garuda ini merupakan kendaraan Dewa Wisnu. Namun sekarang digunakan untuk duduk pengantin sewaktu peresmian perkawinan adat.

Jenis rumah tradisional suku Lampung lainnya yaitu nuwou balak. Rumah ini merupakan tempat tinggal para kepala adat (penyirnbang adat). Berbeda dengan rumah rakyat biasa yang tanpa beranda, rumah kepala adat ini dikelilingi beranda. Rumah berukuran 30 m x15 m ini mempunyai dapur yang terpisah dengan bangunan induk. Penghubungnya sebuah bangunan yang mirip jembatan. Bagian atap rumah berbentuk perahu terbalik melintang yang terbuat dari ijuk enau.

gambar rumah adat masyarakat lampung

Bangunan induk nuwou balak terbagi atas dua ruang pertemuan, satu ruang pertemuan keluarga, dan delapan bilik/kamar. Lima dari delapan kamar yang ada diperuntukan bagi tempat tinggal istri pertama. Serambi bagian depan tidak berdinding. Di depan serambi ada tangga yang menghubungkan dengan permukaan tanah. Di bagian bawah samping tangga terdapat garang hadap, yaitu tempat untuk mencuci kaki dan meletakkan alas kaki sebelum naik ke rumah. Sementara itu, untuk rumah tradisional rakyat biasa disebut nuwou lunik. Ciri utama rumah ini yaitu serambi hanya terdapat di pintu masuk sebelah tangga serta tidak mempunyai dapur yang terpisah. Bangunan dapur menyatu dengan rumah induk. Rumah berukuran besar, tetapi sangat sederhana ini hanya ada dua kamar di dalamnya. Dua kamar itu diperuntukkan bagi anak pertama dan kedua dengan asumsi tidak ada anak ketiga. Bentuk atapnya lebih variatif. Selain berbentuk perahu terbalik melintang, ada juga yang berbentuk limas.

Demikian ulasan tentang "Rumah Adat Lampung Lengkap, Gambar dan Penjelasannya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel kebudayaan daerah Lampung menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.