13 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya
Tarian Tradisional Sumatera Selatan
Dalam cabang seni tari di Provinsi Sumatera Selatan berkembang banyak jenis tari klasik dan tari kreasi yang masih berpangkal pada tari tradisionalnya. Berikut ini 13 kesenian tari tradisional dari daerah Sumatera Selatan yang perlu diketahui.1. Tari Gending Sriwijaya
Tarian ini mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira, dan bahagia menyambut tamu kehormatan. Penari terdiri atas sembilan putri yang berbusana adat aesan gede, selendang mantri, pak sang kong, dodot, dan tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya. Tari Gending Sriwijaya diiringi musik yang terdiri atas penyanyi dan alat musik gamelan dan gong. Penari paling depan membawa tapak sebagai sekapur sirih yang akan dipersembahkan kepada tamu kehormatan diiringi dua penari yang membawa pridon yang terbuat dari kuningan.
Tari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943. Tarian ini untuk mengingatkan para pemuda bahwa nenek moyang mereka adalah bangsa yang besar. Bangsa yang menghormati persahabatan dan persaudaraan antar manusia.
2. Tari Melati Karangan
Tarian ini menggambarkan tentang keagungan para gadis dan ibu-ibu daerah Palembang. Para penari menggunakan busana khas Palembang. Para gadis mengenakan lenggak dan subang, sedangkan para ibu mengenakan baju kurung dengan selendang.
3. Tari Benang Setukal
Tari tradisional ini berasal dari Ogan Komering Ilir. Tarian ini menggambarkan kaum wanita yang sedang menenun benang untuk membuat sarung. Penari berjumlah lima orang gadis.
4. Tari Longgok Musi atau Kipas
Latar belakang tarian ini adalah alunan dan riak-riak gelombang Sungai Musi. Ketika menari, para penari memegang kipas. Kipas ini melambangkan perdamaian dan kesejukan.
5. Tari Tampak Rebana
Tari Tampak Rebana merupakan tari kreasi baru. Tari Tampak Rebana bersumber dari sarafor anam dan tari Rodat. Selain menari, para penari juga memainkan alat musik.
6. Tari Gentasiwa
Tari Gentasiwa merupakan tarian persembahan atau pemujaan yang menggambarkan keagungan Dewa Siwa. Tarian ini melukiskan keagungan Kerajaan Sriwijaya. Gerakan dalam tari gentasiwa merupakan paduan antara tari gendhing sriwijaya, tari tanggal, dan tari lilin.
7. Tari Putri Bekhusek
Tarian ini berasal dari daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tarian ini menggambarkan putri sedang bermain dan melambangkan kemakmuran daerah Sumatra Selatan.
8. Tari Bacande
Tari Becande menggambarkan canda ceria muda-mudi masyarakat Melayu. Suasana Islami sangat terasa pada tarian ini. Garis batas tetap dipertahankan, tidak ada kontak fisik antara penari wanita dan penari lelaki. Tarian ini menggunakan kostum yang serba tertutup.
9. Tari Tanggai
Tari Tanggai ditampilkan pada saat acara pernikahan adat atau dalam acara penyambutan tamu-tamu resmi. Tari Tanggai pada umumnya dibawakan oleh lima penari yang memakai pakaian khas daerah, seperti kain dodot, songket, kalung, pending, sanggul malang, tajuk cempako, kembang rampai, kembang goyang, dan tanggai berbentuk kuku dari bahan lempengan tembaga. Kesenian tari ini menggambarkan keramahan masyarakat Palembang yang santun dan selalu menghormati, serta menghargai tamu yang berkunjung ke daerahnya.
10. Tari Dempu Awang
Tarian ini melukiskan seorang pemuda yang berhasil mengobati penyakit seorang putri raja yang kemudian menjadi istrinya. Setelah menikah, pasangan ini pindah ke negeri lain bersama istrinya. Suatu saat mereka kembali ke desanya dan bertemu dengan seorang wanita tua yang ternyata adalah ibunya. Akan tetapi, Dempu Awang tidak mengakui bahwa wanita itu adalah ibunya. Kemudian, ibunya mengutuknya sehingga kapal Dempu Awang tenggelam. Itulah yang dilukiskan dalam tarian tersebut.
11. Tari Setabik
Tari Setabik merupakan tarian tradisional masyarakat Musi Banyuasin. Tari ini digelar untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung ke daerah itu. Tarian ini juga dipertunjukkan dalam upacara-upacara perkawinan.
12. Tari Bedana
Tari Bedana menggambarkan rasa gembira para remaja ketika mereka bertemu dengan teman-temannya, saling bercengkerama, dan bercanda ria. Perasaan ini digambarkan dengan ayunan langkah dan lenggak lenggok tangan dalam tarian. Biasanya tarian Bedana dilakukan secara berpasangan. Akan tetapi, dalam perkembangannya penari hanya terdiri atas pria saja.
13. Tari Selendang
Tari Selendang adalah sebuah tarian pergaulan muda-mudi yang biasa ditampilkan pada perayaan-perayaan atau pesta-pesta adat di Provinsi Sumatra Selatan.
Baca juga:
3 Tarian Tradisional khas Daerah Sumatera Utara
Ragam Seni Tari dan Seni Pertunjukan Daerah Sumatera Barat
Demikian pembahasan tentang "13 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel kebudayaan Sumatera Selatan menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.
Sumber : Selayang Pandang Sumatera Selatan : Purwati