5 Jenis Teater Menurut Bentuk Penyajiannya

Jenis-Jenis Teater

Setiap bentuk penyajian memiliki kekhasan dan membutuhkan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, maka wajib mempelajari dan memahami langkah-langkah dalam melaksanakannya. Berikut 5 jenis teater menurut bentuk penyajiannya.

1. Teater Gerak

Teater gerak lebih banyak membutuhkan ekspresi gerak tubuh dan mimik muka dari pada wicara. Pesan yang tidak disampaikan secara verbal membutuhkan keahlian tersendiri dalam mengolahnya. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menggarap teater gerak adalah sebagai berikut.
  • Sutradara mampu mengeksplorasi dan menciptakan gerak sesuai dengan makna pesan yang hendak disampaikan.
  • Memahami teori komposisi dan koreografi dasar tari serta pengaturan permainannya.
  • Mewujudkan bahasa verbal dalam simbol gerak.
  • Mewujudkan ekspresi emosi atau karakter peran melalui mimik para aktor karena keterbatasan bahasa verbal dalam teater gerak.
  • Mengerti kaidah musik ilustrasi.
  • Jika pemain dalam jumlah banyak, maka pengaturan blocking harus lebih teliti.
  • Jika pemain sedikit, maka motif gerak harus lebih variatif dan menyegarkan.

2. Teater Boneka

Teater boneka memiliki karakter yang khas tergantung jenis boneka yang dimainkan. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan sutradara dalam mementaskan teater boneka.
  • Mampu memainkan boneka dengan baik, karena banyak jenis boneka dan masing-masing membutuhkan teknik khusus dalam memperagakannya.
  • Mampu mengisi suara sesuai dengan karakter boneka secara konsisten.
  • Mampu menghidupkan ekspresi boneka yang dimainkan.
  • Jika banyak pemain boneka, maka harus mampu mengatur adegan agar pergerakan boneka tidak saling menggangu.
  • Jika pemain sedikit, maka harus mempu mengisi suara dengan karakter yang berbeda.
  • Mampu membangun kerjasama antara pemain boneka secara teknis dan emosi.
jenis teater menurut bentuk penyajian

3. Teater Dramatik

Pementasan teater dramatik membutuhkan kerja keras terutama terkait dengan acting pemeran. Hal ini dikarenakan tuntutan pertunjukan teater dramatik yang mensyaratkan laku aksi seperti kisah nyata, maka sutradara harus benar-benar jeli dalam menilai setiap aksi para pemeran. Demikian juga dengan suasana kejadian, semua harus tampak natural, dan tidak dibuat-buat. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menggarap teater dramatik.
  • Memahami dinamika atau ketegangan lakon yang naik turun atau tensi dramatik.
  • Memahami sisi kejiwaan karakter peran dan mewujudkannya dalam laku aktor di atas pentas.
  • Mampu meningkatkan kualitas pemeran aktor untuk menghayati pemeran secara optimal.
  • Mampu menghadirkan laku cerita seperti sebuah kenyataan hidup.
Baca juga:
Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern
Pengertian Teater dan Jenis-Jenis Teater di Indonesia

4. Drama Musikal

Kemampuan Multi harus dimiliki seorang sutradara jika hendak mementaskan drama musikal. Bahasa ungkap yang beragam antara bahasa verbal, lagu, gerak dan musikal harus dirangkai secara harmonis untuk mencapai hasil mekasimal. Beberapa hal yang perlu diperhartikan sutradara dalam drama musikal adalah sebagai berikut.
  • Mengerti karya musik dramatik karena peranan musik sangat dominan dalam drama musikal.
  • Mengerti lagu dan nyanyian, karena peranan dialog verbal digubah dalam bentuk lagu dan diucapkan melalui nyanyian.
  • Mampu membuat gerak dan ekspresi berdasarkan karya musik.
  • Mampu membuat gerak, komposisi, dan koreografi dalam satu adegan cerita.

5. Teatrekalisasi Puisi

Menciptakan karya teater berdasarkan puisi yang bercerita membutuhkan keahlian tersendiri karena sifat puisi berbeda dengan lakon (sastra drama). Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pementasan teatrikalisasi puisi.
  • Memahami karya sastra dalam bentuk puisi.
  • Memahami teknik membaca puisi.
  • Mewujudkan makna puisi dalam gerak, ekspresi, dan laku aktor.
  • Mengubah puisi dalam bentuk koreografi atau nyanyian.
  • Menghadirkan musik ilustrasi yang tepat.
Demikian pembahasan tentang "5 Jenis Teater Menurut Bentuk Penyajiannya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni teater menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.