Macam-Macam Teknik Pembuatan Gerabah
Macam-Macam Teknik Pembuatan Gerabah - Bahan dasar untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat menjadi gerabah, tanah liat tersebut memerlukan pemrosesan babarapa tahap agar siap dibuat menjadi gerabah. Selain itu, ada juga tambahan bahan lain, yaitu kaolin untuk membuat lapisan keramik. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar.
Tanah liat yang baik digunakan sebagai bahan pembuatan gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah kecoklatan atau putih kecoklatan. Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membuat gerabah. Pertama-tama, tanah liat disimpan di suatu tempat khusus, kemudian disiram dengan air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama 1 - 2 hari. Selanjutnya, tanah liat digiling agar tekstur tanah lebih rekat dan liat. Ada dua teknik penggilingan tanah, yaitu teknik manual dan teknik mekanis dengan bantuan mesin. Teknik manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga ulet dan halus. Teknik mekanis dilakukan dengan penggilingan menggunakan mesin penggiling tanah. Hasil yang baik adalah menggunakan proses manual. Tanah liat yang sudah digiling siap untuk digunakan membuat gerabah.
Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain pisau cukil yang terbuat dari kayu atau bambu, sundip yang terbuat dari kawat, butsir dengan tangkai kayu, tali pemotong, meja putar, kayu penggilas dan pisau.
Teknik Pembuatan Gerabah
Dalam membuat benda dari tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain sebagai berikut.
1. Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempeng tanah liat menggunakan kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan kemudian dipotong dengan pisau atau kawat sesuai ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, menyusun lempengan tersebut menjadi bentuk kubus/ kubistis yang diinginkan. Tahap akhir, memberikan hiasan dengan ditoreh pada saat tanah setengah kering.
2. Teknik Pijat (Pitching)
Teknik pijat (pitching) merupakan teknik pembuatan gerabah dengan cara memijat tanah secara langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya tahan lama. Proses pijat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Ambil segumpal tanah liat plastis,
- Tanah kemudian diulet-ulet, dan dipijit-pijit dengan ibu jari membentuk benda yang diinginkan.
- Dihaluskan menggunakan kuas atau kain halus.
3. Teknik Pilin (Coilling)
Teknik pilin (coillin) adalah cara membentuk tanah liat dengan cara membuat bentuk dasar berupa pilin atau seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat kemudian dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran dan panjang pilinan dibuat sesuai kebutuhan. Kemudian pilinan tanah liat disusun menjadi bentuk yang diinginkan. Setiap susunan diberi tambahan air agar tanah merekat dan menempel.
4. Teknik Putar (Throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), memerlukan alat bantu berupa subang penarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat plastis dan lumat. kemudian, ditaruh diatas meja putar tepat ditengah-tengahnya. Lalu, teka tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar dilakukan untuk membuat gerabah berbentuk silindris.
5. Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang tepat.
6. Teknik Cor atau Tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat cepat kering.
Tahap akhir dari proses pembuatan gerabah berbagai macam teknik tersebut adalah pembakaran. Membakar benda yang terbuat dari tanah liat tidaklah mudah. Untuk melakukan proses pembakaran ini membutuhkan teknik dan media yang tepat. Hal ini dilakukan pada tanah liat dan keramik agar gerabah yang telah dibuat tidak pecah dan retak.
Pertama-tama gerabah yang telah dibentuk harus dikeringkan terlebih dahulu agar kandungan air yang ada dalam tanah liat menguap dan rata. Cara pengeringannya cukup sederhana, yaitu cukup disimpan di atas rak terbuka dan diangin-anginkan. Setelah beberapa hari gerabah dijemur diterik matahari agar benar-benar kering (kering ini bersifat sementara karena kalau terkena air akan lembek). Setelah kering, barulah gerabah dibakar dengan cara pembakaran langsung atau dengan cara lain yaitu di oven dengan alat tungku pembakaran.
Baca juga:
Pengertian Seni Rupa dan Ragam Karya Seni Rupa
Baca juga:
Pengertian Seni Rupa dan Ragam Karya Seni Rupa